TAMIANG LAYANG – Uliadi, itulah nama Kepala Desa Bambulung kecamatan Pematang Karau kabupaten Barito Timur, provinsi Kalimantan Tengah.

Sosok kepala desa yang bersahaja dan dikenal sangat ramah ini, selalu mempunyai ide atau gagasan yang bermanfaat bagi masyarakat Desa Bambulung.

Baru kurang lebih 2 tahun memimpin Desa Bambulung, kemajuan didesa tersebut sangat nampak terlihat, begitupula dengan kesejahteraan warganya, melalui kebijakan – kebijakan yang didahuli dengan musyawarah, warga ditempat tersebut nampak semakin sejahtera.

Baru 2 tahun memimpin desa, perubahan disegala bidang nampak semakin terlihat. Program pemberdayaan hingga pembangunan fisik sudah berjalan sangat baik seperti yang diharapkan masyarakat.

Walaupun dinilai sukses membangun desa dan mensejahterakan masyarakatnya, Uliadi tak mau jemawa atau sombong karena sudah sukses memimpin Desa Bambulung.

Pria rendah hati ini mengaku amanah dan harapan masyarakat harus dijaga dan dijalankan dengan baik karena Allah SWT, sehingga hasil dari pembangunan maupun program yang kita lalui dengan kebersamaan dan musyawarah bisa mendapatkan manfaat dan berkah bagi semua.

Saat ini pemerintah desa Bambulung ingin mewujudkan lingkungan yang bersih serta meningkatkan kesadaran masyarakat dalam membuang atau pengelolaan sampah.

“Kita sudah mempunyai kendaraan roda tiga jenis tosa untuk mempermudah petugas yang ditunjuk untuk mengangkut sampah,” ujar Uliadi kemarin.

Menurut Uliadi, pemerintah desa Bambulung ingin meningkatkan kesadaran masyarakat Bambulung dalam membuang sampah masih perlu ditingkatkan.

Maka dari itu, melalui dana desa pihaknya sudah membeli puluhan tong sampah untuk ditempatkan disetiap rumah warga, sehingga para warga dapat membuang sampah ditong tersebut.

“Kita sudah membeli tong sampah melalui dana desa. Saya harap warga tidak lagi membuang sampah sembarangan, buanglah sampah ditong sampah yang sudah disediakan, sehingga mempermudah petugas untuk mengangkutnya ketempat pembuangan sampah ahir yang ada di Bambulung Baru RT 11,” ucapnya.

Dikatakanya, tempat pembuangan sampah di RT 11 tersebut luasnya mencapai 5 hektare. Dengan luasan seperti itu, menurut Uliadi dapat menampung sampah di 13 Desa yang ada dikecamatan Pematang Karau.

Sedangkan untuk petugas yang mengangkut sampah, Uliadi memaparkan, pihaknya memberdayakan tiga orang warga Bambulung.

“Kita beri insentif satu juta rupiah melalui dana desa kepada masing – masing petugas pengangkut sampah. Setiap hari mereka bisa 5 sampai 7 kali mengambil dan membuang sampah milik warga dari RT 1 sampai 11 ke tempat pembuangan sampah ahir di Bambulung Baru,” jelas Uliadi.

Menurut Uliadi, program pengelolaan sampah ini adalah untuk menyelaraskan program atau visi misi Bupati Barito Timur Ampera AY Mebas.

“Pengelolaan persampahan ini juga untuk mendukung visi misi Pak Bupati tentang kesehatan, kebersihan dan pencegahan stunting,” jelasnya.

Uliadi menambahkan, pada tahun 2020 ini, pemerintah desa Bambulung sudah menganggarkan dan memprogramkan untuk pengangkutan sampah menggunakan mobil pikap.

“Semoga dengan adanya program seperti ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dalam membuang sampah pada tempatnya,” pungkasnya.(metro7/budi).