TAMIANG LAYANG, metro7.co.id – Pelayanan dari RSUD Tamiang Layang kembali dikeluhkan. Kali ini dialami atau dirasakan oleh tiga orang wartawan. Mereka disuguhkan minuman kemasan yang sudah kadaluarsa alias expired.

Kejadian tersebut bermula ketika tiga orang wartawan bertamu dengan Direktur RSUD Tamiang Layang, dr Viny Safari, pada Senin 30 September 2024, siang. Mereka disuguhkan minuman kemasan yang bermerk UJ Ultra Jaya sari kacang ijo. Dibawah minuman kemasan tersebut bertuliskan batas tanggal kadaluwarsa 20 SEP 2024, itu artinya minuman tersebut sudah 10 hari kadaluarsa.

Akibat mengonsumsi minuman yang sudah melewati batas tanggal untuk dikonsumsi tersebut dua orang wartawan mengalami mual dan sakit perut, sementara satu orangnya lagi tidak berani meminumnya karena takut mengalami hal yang serupa.

Kepada awak media, Jaya selaku Pimpinan Media Koran Barito, sekaligus korban kelalaian dari pihak RSUD tersebut mengaku sangat prihatin atas pelayanan yang diberikan oleh pihak RSUD Tamiang Layang. Dirinya mengaku telah mengalami pelayanan buruk dari RSUD Tamiang Layang yang terkesan dapat membahayakan.

“Seharusnya mereka lebih tahu, karena mereka orang rumah sakit, tapi kenapa hal seperti itu bisa terjadi,” kata Jaya.

“Ulun (saya/red) sakit perut dan sudah dua kali buang air besar setelah meminum sari kacang ijo dari RSUD Tamiang Layang, ternyata saat ulun melihat tanggal expired di minuman kemasan itu sudah lewat batas,” ujar Jaya sambil memegang megang perutnya yang sakit.

Atas kejadian yang menimpa dia dan rekannya itu, dirinya menghawatirkan bila minuman tersebut beredar dan dikonsumsi oleh pasien yang menjalani pengobatan di RSUD Tamiang Layang.

“Kita khawatir bila minuman itu beredar dan diminum oleh pasien. Jangan sampai ada lagi korban akibat mengonsumsi minuman kadaluarsa tersebut,” kata Jaya.

Jaya menambahkan, setelah kejadian itu, dirinya bersama dua temanya kemudian menyampaikan kepada salah satu staf Rumah Sakit, dan mereka menyarankan untuk diperiksa, tapi Jaya menolak karena tidak tahan dan mual saat diruang periksa.

“Saya mau minta obat, tapi tidak dikasih, staf tersebut beralasan kalau mau obat harus mengikuti mekanisme Rumah Sakit sesuai kode etik,” jelasnya.

Atas kejadian itu, Jaya berpesan kepada salah satu staf di RSUD itu untuk menyampikan hal tersebut ke pucuk pimpinan atau Direktur RSUD dengan harapan agar tidak terjadi kejadian serupa kedepannya.

“Kita berharap kejadian ini tidak terulang kembali dan pelayanan RSUD Tamiang Layang lebih teliti melihat segala sesuatu di RSUD, baik itu obat, makanan maupun minuman harus sering dikontrol,” harap Jaya.

Sementara itu, Direktur RSUD Tamiang Layang, dr. Vinny Safari saat dikonfirmasi terkait keluhan dari 3 wartawan tersebut menyampaikan permohonan maaf atas kejadian tersebut. Dirinya mengaku tidak ada unsur kesengajaan atas penyajian minuman yang sudah expired.

“Saya nggak tahu, dan saya juga minum soalnya. Jadi memang anak-anak humas minta maaf tadi karena mereka kelupaan ngecek katanya,” jelas Vinny saat dikonfirmasi melalui via handphone.

Vinny beralasan, saat menyuguhkan minuman tersebut kepada tiga wartawan dirinya tidak mengetahui bahwa minuman itu sudah kadaluarsa.

“Saya sudah minum sari kacang ijo dan teh kotak. Saya juga mau cek nih, apakah saya diare, soalnya mau perjalanan. Sekali lagi kami sampaikan permohonan maaf kepada ketiga wartawan itu. Ini murni bukan unsur kesengajaan, karena minuman itu memang ditaruh di ruangan saya dan dikonsumsi saya juga serta tamu-tamu yang berkunjung,” jelasnya.

Atas perihal tersebut, dirinya menegaskan minuman tersebut sudah ditarik dan tidak disediakan lagi.

Terkait kekhawatiran yang disampaikan wartawan bila beredarnya minuman tersebut ke pasien. Vinny menjelaskan bahwa pihak RSUD Tamiang Layang menyayikan pasien dengan susu oleh ahli gizi.

“Sebenarnya semua SOP ada, baik itu obat, kemudian minuman dan BHP segala macam itu. Jadi murni itu kelalaian anak-anak di ruangan saya,” pungkasnya.