Selain Sawit, Tambak Udang Vaname jadi Potensi Baru di Pasangkayu
PASANGKAYU – Meski usianya terbilang muda Pasangkayu terus bergerak secara dinamis melalui pemanfaatan ragam potensi yang dimiliki dalam rangka akselerasi pembangunan. Kabupaten ini memiliki potensi unggulan yakni Perkebunan kelapa sawit yang luasnya mencapai 100.084 hektare.
Namun, selain sawit, Pasangkayu juga menyimpan potensi kekayaan alam yang melimpah. Daerah ini menggeliat perekonomiannya, setelah dipercayakan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk jadi daerah budidaya udang Vaname. Tak tanggung-tanggung, lahan seluas 13 ribu hektare pun sudah dipersiapkan di sepanjang pesisir kabupaten.
Sejatinya Pasangkayu yang memiliki panjang garis pantai 151km dengan potensi tambak ikan sekira 13.000 hektare ini menjadi lahan yang pas untuk membudidayakan kualitas udang yang berasal dari Hawai dan Florida (Amerika Serikat).
Menteri Perikanan dan Kelautan Republik Indonesia, Edhy Prabowo, mengatakan tambak udang merupakan masa depan Pasangkayu. Jika dikelola dengan baik selaras dengan perkebunan sawit, maka dua komoditas ini mendongkrak positif laju pertumbuhan ekonomi dan memberikan kontribusi bagi perkembangan daerah.
“ Tentunya ini menjadi kunci perputaran ekonomi yang baik. Potensi sawit yang selaras dengan industri pertambakan udang Paname. Kementerian KKP sendiri sesuai instruksi Bapak Presiden menyiapkan sebesar Rp1 triliun dan bisa diserap melalui kredit untuk budidaya tambak udang ini.Semoga bisa diakses dengan baik,”, kata Edhy Prabowo, saat berkunjung ke Pasangkayu, meresmikan Tambak Udang Vaname PT. Randomayang Tambak Lestari (RTL) di Desa Randomayang, Selasa (9/6/2020).
Eddhy sendiri sengaja membawa empat Dirjen ke Pasangkayu yaitu Dirjen Budidaya, Dirjen Pengawas Sumber Daya Kelautan, Dirjen Perikanan Tangkap, dan Dirjen Pengelolaan Ruang Laut, sehingga nantinya bisa mendengar langsung kebutuhan apa saja yang diperlukan di Kabupaten Pasangkayu untuk memajukan Budidaya Vaname.
“Kita optimis dengan sistem budidaya udang vaname yang terintensifikasi mampu mendongkrak produksi ekspor dunia yang saat ini membutuhkan 15 juta ton pertahunnya. Indonesia saat ini baru mampu memproduksi 1 juta ton pertahun. Diharapkan kedepan dengan dorongan dari KKP bisa mencapai 4 juta ton pertahun,” harapnya.
Bupati Pasangkayu Dr. Agus Ambo Djiwa,didampingi Anggota DPR RI Komisi IV Dapil Sulbar, Dr. Suhardi Duka, KP, Wakil Bupati Pasangkayu HM Saal, Ketua DPRD Pasangkayu Hj. Alwiyati, dan Kadis Kelautan Perikanan Pasangkayu Dr. Nazlah, serta perwakilan PT.Tanjung Sarana Lestari (TSL ), anak usaha PT.Astra Agro Lestari Tbk, yang diwakili Plan Manager, Eka Prasetyawan , mengaku apresiasi dengan perhatian kementerian Kelautan dan Perikanan.
“ Semoga ini menjadi spirit baru bagi masyarakat dan pengusaha dalam mengembangkan budidaya Udang Vaname Di Pasangkayu. Tentunya kami berterima kasih dengan Bapak Menteri Kelautan dan Perikanan” ujarnya.
Kunjungan khusus Edhy Prabowo di kabupaten paling utara Sulawesi Barat ini terkait beberapa agenda penting. Yakni penaburan benih udang vaname di salah satu tambak di Desa Randomayan, Kecamatan Bambalamotu, kemudian panen parsial udang vaname di tambak milik PT Manakarra di Kecamatan Sarjo. kunjungan Menteri Kelautan bakal berlangsung dengan tetap menerapkan protap Covid-19. Hanya menghadirkan maksimal 30 orang. (metro7/ril/nrl)
Reporter : Nurul Hayati Tifani / Banjarmasin – Kalimantan Selatan.