ACEH UTARA, metro7.co.id– Dinamika APBK Aceh Utara yang melimpah ruah, yang baru saja di sahkan beberapa desa hari yang lalu sebesar Rp 2,245 Triliun dan sedikit menurun dari APBK 2020 sebesar 2,7 Triliun. Ini menjadi perhatian khusus masyarakat Aceh Utara.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh bulan September 2019, kabupaten Aceh Utara merupakan daerah termiskin di Provinsi Aceh.

Selain itu, selain kemiskinan di peringkat pertama di Aceh, dan juga pengangguran terbanyak. Dual hal ini, membuat Muhammad Yunus selaku pegiat disosial berang dengan sikap pemerintah kabupaten Aceh Utara,seakan menutup mata dengan permasalahan paling besar ini.

Jika APBK sebanyak itu diutamakan pada 2 hal tersebut, mustahil aceh Utara menempati peringkat pertama sebagai kabupaten Termiskin di Aceh. “Saya perhatikan selama ini pemerintah kabupaten Aceh Utara, lebih memprioritas program yang kurang tempat,” ujar Muhammad Yunus, yang akrab disapa Marahet Aceh kepada media metro7.co.id, Selasa (1/12/2020).

Apakah Pemerintah Kabupaten Aceh Utara tidak ada jurus jitu untuk menurunkan angka kemiskinan dan angka pengangguran di Aceh Utara dengan penuh tanda tanya.

Lanjutnya lagi, selama ini APBK Aceh Utara, hanya diperuntukkan untuk belanja pegawai dan tanpa adanya program pemberdayaan ekonomi masyarakat.

“Kalau penggunaan APBK Aceh Utara tidak tepat sasaran, mustahil pemkab Aceh Utara bisa mengatasi kemiskinan dan pengangguran,” katanya. *