KUTACANE, metro7.co.id – Penemuan butiran- butiran emas di tepi Sungai Lawe Alas Desa Darul Makmur, Kecamatan Darul Hasanah, menjadi topik hangat dan membuat heboh warga di Aceh Tenggara.

Aktivitas warga mendulang emas di tepi sungai tersebut telah berlangsung dalam dua bulan terakhir.

Menurut keterangan dari pendulang emas, Muhammaddin, penemu pertama butiran emas di tepian sungai Lawe Alas adalah warga Pekan Baru yang berasal dari suku Padang.

“Ada 7 orang warga dari Pekan Baru kepulaan riau yang pertama mendulang emas di sini,” katanya.

Lanjut Muhamaddin, mereka sempat dua pekan mendulang emas di bantaran sungai tersebut, dengan cara tradisional, tetapi terpaksa pulang karena tidak sanggup memenuhi kesepakatan dengan pemerintah desa setempat.

“Pemerintah Desa meminta uang senilai Rp 2 juta untuk kelanjutan dulang emas tersebut, tetapi mereka hanya bersedia membayar berkisar Rp 700 ribu, sehingga kesepakatan dua belah pihak gagal,” katanya.

Sementara itu Do,om Akbar, di lokasi mengatakan penghasilmen kali menurut dia, para pendulang haya mendapatkan mulai  Rp200 ribu sampai Rp400 ribu per hariny.

“Danitupun tergantung rezeki, di jelaskannya warga buat kelompok Ada sebagian warga pendulang berjumlah 6 orang yang memakai mesin penyedot air, hanya bisa menghasilkan 2 mayam selama sepuluh hari,” jelasnya.*