Ade Saparuan Shaafawy: Pupuk Subsidi di Sarolangun Tidak Tepat Sasaran
SAROLANGUN, metro7.co.id – Penyaluran pupuk subsidi di Kabupaten Sarolangun di lapangan masih banyak yang tidak tepat sasaran, terindikasi adanya campur tangan oknum.
Salah satu tokoh pemuda Kecamatan Cermin Nan Gadang, Ade Saparuan Shaafawy mengungkapkan, ia menyayangkan terhadap penyaluran pupuk subsidi yang tidak sesuai, hal ini kerap terjadi di daerahnya.
“Semestinya pupuk subsidi itu diberikan kepada para petani yang sudah terdaftar yang berhak mendapatkannya, tetapi ini sebaliknya, dan juga anehnya diperjual belikan secara bebas,” tuturnya, Minggu (4/8).
Menurutnya, hal ini terjadi tidak di daerahnya saja akan tetapi di beberapa Kecamatan di Kabupaten Sarolangun, bahkan bukan hanya tidak sesuai sasaran, juga ada permainan salah satu pihak untuk kepentingan pribadi.
“Beberapa Minggu yang lalu, saya pernah berkeliling ke beberapa tempat, dan diskusi dengan beberapa petani, apa yang saya temukan membuat saya kaget, ada beberapa petani yang sudah terdaftar mendapatkan pupuk subsidi, namu pupuk subsidi itu tidak ia dapatkan, meski pupuk itu sudah ada di gudang salah satu oknum, bahkan untuk mendapatkan pupuknya juga harus membelinya dengan harga yang tidak sesuai dengan HET yang ditentukan,” bebernya.
Ia menginginkan, pemerintah lebih kerja keras dan terjun langsung ke lapangan, tentu memperbaiki dan evalusi data – data yang semestinya mendapatkan pupuk subsidi tersebut, agar tidak disalahgunakan oleh oknum – oknum yang tidak bertanggung jawab.
“Penyaluran pupuk subsidi agar lebih diawasi oleh pemerintah setempat, agar tidak terjadi permasalah seperti ini kembali,” tambahnya.
Sementara, terpisah, Sutrisno salah satu petani Desa Bukit Murau, Kecamatan Singkut mengatakan, pemerintah dan intansi terkait semestinya harus lebih memantau dalam penyaluran pupuk subsidi di lapangan, jangan lepas tangan begitu saja.
“Adanya oknum yang mengumpulkan data petani, salah satunya meminta kumpulkan RDKK, untuk syarat bisa mengajukan dan menurunkan pupuk subsidi, akan tetapi pupuknya datang, tetapi ke petaninya tidak sampai,” tuturnya.
“Semoga Pemerintah bisa membereskan permasalah ini dengan cepat, dan tidak akan terjadi lagi nantinya,” tutupnya.