MUARADUA, metro7.co.id – Aliansi  mahasiswa yang tergabung dalam Pemuda Peduli Demokrasi Kabupaten Oku Selatan, menggelar aksi damai, di Gedung DPRD kabupaten Oku Selatan, Sabtu (8/6).

Dalam aksi damai itu, para mahasiswa membentangkan spanduk bertuliskan aliansi Pemuda Peduli Demokrasi, menyuarakan atas pelanggaran demokrasi yang diduga telah dilakukan Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) OKU Selatan, dalam pengrekrutan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), dan Panitia Pemungutan Suara (PPS).

“Kami bersama Pemuda datang ke sini, untuk menyuarakan suara rakyat, yang mana hak nya dikangkangi oleh oknum penyelenggara Pemilihan umum daerah (KPUD) OKU Selatan,” ujar Ferli Okta Pianus, kordinator lapangan aliasi Pemuda Peduli Demokrasi.

Selanjutnya, kordinator aksi juga membacakan tiga tuntutan yang disampaikan kepada perwakilan DPRD OKU Selatan, dalam hal ini diterima langsung dan ditandatangani Ketua Komisi I Pulung.

Adapun tuntutan massa aksi, antara lain meminta DPRD OKU Selatan untuk mengambil langkah konkret dalam kasus pelanggaran demokrasi yang dilakukan KPUD OKU Selatan terkait perekrutan dan penetapan PPK dan PPS.

Kemudian, meminta DPRD OKU Selatan melaporkan KPUD OKU Selatan ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP). Selanjutnya, merekomendasikan kepada DKPP untuk memberhentikan komisioner KPUD OKU Selatan secara tidak hormat, tegasnya.

Ketua Komisi I Pulung sebagai perwakilan dari DPRD OKU Selatan, menyambangi langsung massa aksi dan memberikan tanggapan dihadapan para mahasiswa. Tentunya, sebagai wakil rakyat kami akan menyuarakan hak rakyat

Sebelumnya, DPRD OKU Selatan juga telah memanggil komisioner KPUD dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) pada tanggal 3 Juni kemarin. Namun pada panggilan pertama komisioner KPUD OKU Selatan tidak hadir, dengan jadwal yang bersamaan ada pekerjaan dinas yang tidak bisa ditinggalkan.

“Dan hari ini, DPRD OKU Selatan melalui Komisi I kembali akan memanggil komisioner KPUD untuk RDP kembali, guna mendengarkan apa yang menjadi persolan ditengah masyarakat,” ungkapnya.