MUARADUA, Metro7.co.id – Assisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setda Kabupaten  Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan H Hermansyah Said menghadiri Rapat Koordinasi Lintas Sektoral Kesiapan Pengamanan Idul Fitri 1443 H di Masa Pandemi Covid-19 bersama Kapolri, para Menteri, Kapolda, dan Kapolres serta Kapolresta Se-Indonesia, Kamis (14/4).

Dalam rapat ini, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan, rapat ini merupakan rapat final membahas  persiapan Mudik Lebaran Tahun 2022, mulai dari pengamanan, persediaan Bahan Bakar Minyak (BBM), hingga cakupan vaksinasi booster.

“Pengamanan dan pengawalan mudik 2022 harus dilakukan secara maksimal sehingga masyarakat bisa mudik, tapi ingat laju kasus Covid-19 bisa terkendali,” ujar Kapolri.

Kapolri berharap mudik tahun ini tidak menyebabkan meningkatkannya kasus Covid-19 seperti tahun sebelumnya saat varian Delta, sehingga pelaksanaan vaksin penguat dengan target 50 persen menjelang Idul Fitri perlu direalisasikan, serta pendisiplinan protokol kesehatan dan penggunaan aplikasi Peduli Lindungi yang dioptimalkan.

“Vaksinasi booster juga akan digalakkan di setiap pos untuk merealisasikan target vaksinasi booster itu. Kita perlu waspada, harapan kita vaksin penguat sampai 25 April bisa sampai 50%,” katanya.

Menurut Kapolri, vaksinasi sangat penting terutama untuk kalangan lansia, karena mudik tujuannya bertemu dengan sanak saudara, keluarga, orang tua. Tujuannya untuk menekan fatalitas Covid-19. Kemudian target vaksinasi lansia 70% menjadi target untuk menekan angka kefatalan.

Selain itu, pimpinan tertinggi Polri juga menjelaskan terkait dengan ketersediaan sembako hingga BBM. Untuk BBM sendiri berdasarkan hasil rapat bersama Kementerian BUMN dan Direktur Utama PT Pertamina bahwasannya untuk ketersediaan stok dan pasokan mencukup sampai waktu yang cukup panjang.

Namun tetap memerlukan pengawasan, karena disparitas harga BBM khususnya solar bersubsidi dengan solar untuk industri masih ada. Hal ini mengakibatkan pelaku industri mengambil solar subsidi di SPBU yang peruntukannya seharusnya untuk masyarakat umum.

“Untuk menjamin ketersediaan BBM, polisi menegakkan aturan dan hukum, tercatat saat ini sudah ada 117 tersangka dari 81 kasus penyalahguna BBM yang terjadi di beberapa wilayah,” lanjut Kapolri.

Beberapa strategi juga disiapkan,  beberapa di antaranya adalah pengerahan personel, pendirian pos pengamanan, pos pelayanan dan pos terpadu. Untuk mengantisipasi kemacetan jajaran Polri sudah melakukan pemetaan terkait wilayah-wilayah rawan macet.

“Saya minta jajaran Polri agar mensosialisasikan hal- hal yang saya sampaikan, agar masyarakat dapat menyesuaikan jadwal keberangkatannya demi kelancaran perjalanan,” tutur Kapolri.

Terkait rapat ini Asisten II mengatakan, bahwa kita sebagai Pemerintah Daerah harus mempedomani apa yang menjadi kewajiban dan tugas kita, baik dari Polri dan Instansi terkait, ini semua demi kenyamanan para pemudik agar merasa nyaman, aman dan lancar.