BANGKA BELITUNG, metro7.co.id – Berencana membangun pabrik pengolahan pasir silika di Kawasan Industri Jelitik, Kecamatan Sungailiat, Kabupaten Bangka perusahaan (PT) Naga Mas Sumatra (NMS) mengadakan acara sosialisasi dan konsultasi publik di Hotel Manunggal, Sungailiat.

Acara yang dimulai, Rabu (5/6) pagi, hingga siang hari itu, dihadiri oleh sejumlah pihak dari Forkopimcam Sungailiat, OPD Pemkab Bangka, masyarakat dan nelayan di Kelurahan Jelitik dan Sungailiat, termasuk dari kalangan ormas maupun LSM.

Mewakili PT NMS, M Reza Jayadi mengatakan tujuan diselenggarakannya acara tersebut untuk memapar rencana pembangunan pabrik silika di Kawasan Industri Jelitik, Sungailiat.

“Konsultasi publik ini untuk menjelaskan kepada masyarakat hal rencana pembangunan pabrik pengolahan pasir silika PT NMS, dan persiapan Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL),” ungkap Reza kepada wartawan usai acara.

Kehadiran PT NMS nanti, kata Reza, tentu akan berdampak meningkatkan ekonomi masyarakat daerah, khususnya di Sungailiat, karena akan membuka lapangan pekerjaaan baru.

“Investasi masuk ke Babel untuk meningkatkan ekonomi masyarakat yang tidak lagi tergantung kepada timah,” ujarnya.

Kendati pun, saat ini dia katakan kalau pihaknya memang sedang menyelesaikan kajian AMDAL, sebelum melengkapi perizinan terkait lainnya.

“Perizinan kita baru KPPR darat. Sedangkan untuk laut belum, karena kita gunakan ruang laut buat bangun pelabuhan terminal khusus, maka kita melibatkan masyarakat. Kalau izin sudah lengkap tahun ini, kita mulai pembangunan,” paparnya.

Terkait sumber bahan baku pasir silika, Reza menjelaskan, selain disuplai dari Pulau Bangka, bahan baku juga akan disuplai dari Kalimantan dan Sulawesi.

Sedangkan untuk besaran estimasi pendapatan asli daerah (PAD) yang bisa diserap dari industri silika ini, Kabupaten Bangka sendiri berpotensi menerima Rp20 miliar per tahun.

“Potensi PAD dari planing kita di awal itu sekitar Rp20 miliar dalam setahun. Itu yang kita ambil rata-rata. Mungkin bisa lebih kalau produksi dapat kita tingkatkan,” imbuhnya.

Sementara itu, Reza turut pula menegaskan jika rencana pembangunan pabrik silika ini tidak ada sangkut-pautnya dengan kekisruhan pengerukan alur Muara Air Kantung yang sedang berpolemik saat ini.

“Kita tidak bersentuhan dengan itu. Kita murni ingin bangun industri, ya,” tegas Reza.