PANDEGLANG, metro7.co.id – Kader kesehatan di Desa Citeureup, Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang mengikuti Pemberdayaan Kader Pengawas Minum Obat (PMO) dan pemberian terapi pencegahan TBC, di Aula Kantor Desa Citeureup, Rabu (24/5).

Kegiatan Pemberdayaan Kader PMO diawali dengan materi pengantar kegiatan oleh Wahyudin Kepala Badan Layanan Daerah Puskesmas Kecamatan Panimbang melalui Ketua Tim Dr Padillah Mulya dari BLUD Puskesmas Kecamatan Panimbang.

Ia menguraikan analisis situasi perkembangan penderita Tuberkulosis di Indonesia dan khususnya di Kabupaten Pandeglang.

Menurutnya, situasi Tuberkulosis di Indonesia semakin mengkhawatirkan. Data yang dirilis Badan Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2020, Indonesia berada di posisi kedua negara dengan kasus Tuberkulosis terbesar di dunia, berada di bawah India.

Data-data tahun sebelumnya, menempatkan Indonesia dalam 5 besar kasus terbesar di dunia bersama negara-negara India, China, Afrika Selatan dan Nigeria. Kondisi ini diperberat dengan pandemi Covid-19 yang menyebabkan penurunan laporan kasus yang teridentifikasi.

“Dibandingkan dengan kabupaten lainnya, data kasus Tuberkulosis di Kabupaten Pandeglang dalam 4 tahun terakhir, berada dalam posisi 7 besar. Ada trend kenaikan jumlah kasus hingga tahun 2021. Kecamatan Panimbang salah satu kecamatan yang kasus penderita Tuberkulosisnya cukup tinggi. Olehnya itu, masalah ini perlu mendapatkan perhatian besar dari seluruh pihak. Peran aktif Pemerintah hingga seluruh lapisan masyarakat sangat dibutuhkan,” ujarnya.

Lebih lanjut, Dr Padillah Mulya menjelaskan pentingnya keberadaan kader Pengawasan Minum Obat PMO dalam mengendalikan Tuberkulosis khususnya di Kecamatan Panimbang Kabupaten Pandeglang.

“Kami dari Badan Layanan Umum Daerah Puskesmas Kecamatan Panimbang berupaya berkontribusi dalam pengendalian Tuberkulosis. Terobosan kami dengan menginisiasi pembentukan dan melatih kader PMO yang diawali di Kecamatan Panimbang,” jelasnya.

Menurutnya, Kader Pengawasan Minum Obat PMO dapat berperan meningkatkan kepatuhan penderita Tuberkulosis dalam meminum obatnya. Keberadaannya sangat dibutuhkan penderita TB.

“Dukungan luar biasa dari BLUD UPT Kesehatan Puskesmas Kecamatan Panimbang memberikan harapan besar bahwa kader PMO ini akan berkontribusi positif dalam pengendalian Tuberkulosis di Kecamatan Panimbang khususnya,” bebernya.

Tugas sebagai kader PMO nantinya meliputi, mengawasi penderita Tuberkulosis agar senantiasa meminum obat yang diberikan secara teratur sampai selesai pengobatan.

“Memberi motivasi kepada penderita Tuberkulosis agar berupaya untuk sembuh, mengingatkan jadwal penderita Tuberkulosis untuk periksa ulang dahak pada waktu yang telah ditentukan dan memberikan edukasi anggota keluarga penderita Tuberkulosis, misal menggunakan masker saat di rumah maupun keluar rumah, menutup mulut saat batuk serta keluarga yang mempunyai gejala-gejala yang mencurigakan untuk segera memeriksakan diri ke sarana pelayanan kesehatan terdekat,” tutupnya.

Turut berhadir, Kepala Desa Citeureup Oman Suherman beserta jajaran, Dr Padillah Mulya dari BLUD Upt Puskesmas Kecamatan Panimbang dan para staf, serta seluruh kader Desa Citeureup dan tamu undangan lainnya.