TEMANGGUNG, metro7.co.id – Sebagai upaya untuk mengapresiasi terhadap kinerja Pengawas Adhoc, Bawaslu Kabupaten Temanggung meluncurkan Buku Pengawas Adhoc Pemilu 2024, dengan Judul Demokrasi di Negeri Tembakau. Bertempat di aula Bawaslu Temanggung, Sabtu (14/09/2024).

Kegiatan ini dihadiri 50 perserta yaitu Ketua beserta Staf SDM dan Organisasi Panwaslu Kecamatan se-Kabupaten Temanggung dan Relawan Patroli Cyber Kabupaten Temanggung. Acara diawali dengan pembukaan dan sambutan sekaligus seremonial peluncuran buku oleh Ketua Bawaslu Kabupaten Temanggung, Roni Nefriyadi.

Dalam sambutannya, Roni mengatakan bahwa buku ini merupakan ikhtiar Bawaslu Kabupaten Temanggung dalam
mendokumentasikan kinerja Pengawas Adhoc secara tertulis. Selama melakukan kerja pengawasan pada pemilu 2024, banyak tantangan dan dinamika
yang dihadapi oleh jajaran Pengawas Adhoc. “Meskipun begitu, seluruh tahapan pemilu 2024 dapat berjalan dengan lancar,” imbuhnya.

Pada kesempatan ini hadir Dosen INISNU Temanggung, Muhammad Syakur sebagai pemateri dalam bedah buku tersebut.

“Saya mengapresiasi langkah Bawaslu Kabupaten Temanggung dalam peluncuran Buku Pengawas Adhoc Pemilu kali ini. Disamping sebagai Pengawas Pemilu, ternyata Bawaslu beserta jajaran dibawahnya juga memiliki kewajiban terhadap edukasi pendidikan pemilih, terutama dari sudut pandang pengawasan pemilu,” ungkap Syakur.

Selain itu, kesempatan yang sama Anggota KPU Kabupaten Temanggung R. M. Bagus Pratomo hadir sebagai pemateri.
Dalam paparannya, Bagus mengatakan bahwa kesuksesan penyelenggaraan pemilu di Kabupaten Temanggung tidak dapat terlepas dari peran Badan
Adhoc, baik dari jajaran KPU (PPK sampai KPPS) maupun Bawaslu (Panwaslu Kecamatan sampai PTPS).

Ujung tombak keberhasilan penyelenggaraan pemilu ada di Badan Adhoc, karena merekalah yang lebih dekat dengan pemilih di wilayah masing-masing sesuai tingkatannya.

Pada pemilu 2024 kemarin tingkat partisipasi masyarakat dalam memilih mencapai 90% sehingga
menempati peringkat kedua dalam partisipasi masyarakat se-Jawa Tengah.

“Meskipun isu terkait money politics di Kabupaten Temanggung juga menempati peringkat keempat
nasional,” pungkasnya. ***