BENGKULU, metro7.co.id – Menteri Pertanian Republik Indonesia Syahrul Yasin Limpo melihat potensi besar Provinsi Bengkulu menjadi lumbung padi nasional di masa depan. Hal itu disampaikannya saat panen bersama di Desa Padang Merbau, Kecamatan Seluma Selatan, Kabupaten Seluma.

Menteri Syahrul bilang, kegiatan panen bareng di Seluma merupakan simbol kesejahteraan petani padi dan ketahanan pangan jangka panjang. Yang artinya Provinsi Bengkulu berpotensi besar menjadi lumbung padi nasional.

“Hari ini adalah hari kebahagiaan untuk kita semua bisa panen padi. Ini menandakan bahwa Provinsi Bengkulu masih memiliki potensi yang kuat di dalam penopang hadirnya kehidupan rakyat yang besok makin tenang, makin damai dan Inysa Allah makin sejahtera,” ujar Menteri Syahrul, Kamis (3/11/2020).

Menteri Syahrul menambahkan, jika pemerintah provinsi memiliki program peningkatan kualitas pertanian padi, maka dia siap memberikan bantuan guna meningkatkan surplus beras di Bengkulu. Menurut data Menteri Pertanian, Provinsi Bengkulu masih kurang dalam hal kesiapan pangan di bidang beras, jika dibandingkan dengan komoditas lain seperti Sawit dan Karet.

Komitmen kita tahun depan defisit ini bisa di eliminir sedemikian rupa sampai pada posisi swasembada khusus di Bengkulu. Kita akan mulai dengan lahan yang lebih baik melalui konsentrasi lahan oleh gubernur maupun bupati. Kita intervensi pengolahannya, kita carikan varietas unggul juga pemupukan. Saya tahu sawit dan karet cukup bagus disini, tapi tidak cukup hanya dengan itu. Kita harus variasikan agar kebutuhan dasar terpenuhi,” katanya.

Plt Gubernur Bengkulu, Dedy Ermansyah pun menyambut baik perihal yang disampaikan Menteri Syahrul tersebut. Mengingat, kuota produksi beras di Provinsi Bengkulu terus mengalami kenaikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Dedy pun yakin Provinsi Bengkulu akan mampu swasembada beras, menyaingi daerah penghasil padi seperti di Pulau Jawa.

Dedy memaparkan, jumlah produksi padi Provinsi Bengkulu di tahun 2020 mencapai 2.972 ton. Bila dibandingkan tahun 2019, jumlah itu meningkat 0,15 persen yang berarti produksi beras tahun 2020 naik menjadi 200 ton. Berdasarkan angka tersebut tentu menjadi angin segar bagi industri pertanian padi di Provinsi Bengkulu.

Pada kesempatan ini, Menteri Syahrul menyerahkan bantuan Kementerian Pertanian kepada Provinsi Bengkulu berupa uang senilai Rp 33,1 Miliar. Selain itu, Menteri Syahrul juga menyerahkan bibit dan Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada petani di wilayah Kabupaten Seluma.