BANGKA BELITUNG, metro7.co.id – Aktivitas pengerukan alur muara Air Kantung di kawasan Pelabuhan Jelitik, yang dilakukan oleh PT Naga Mas Sumatra (NMS) menggunakan dua unit alat berat jenis excavator pada sepekan terakhir ini tak hanya didukung oleh kelompok nelayan setempat.

Organisasi Komando Merah Putih Perjuangan (KPMP) Bangka Belitung juga turut memberikan dukungan serupa.

Dalam wawancara, Senin (7/10), di Sungailiat, Ketua KPMP Bangka Belitung, Angga Siswanto mengatakan sebagai pemuda setempat, dirinya mendukung penuh langkah PT NMS yang hari ini telah turun langsung membantu masyarakat pesisir, khususnya nelayan.

Selain berikan dukungan, Angga pun menipis isu tak sedap yang secara tendensius menyudutkan PT NMS dalam mengerjakan pengerukan alur muara tersebut.

Ia juga meminta kepada pihak-pihak yang kerap mendompleng nama nelayan dalam polemik muara ini agar tidak terlalu mendramatisir keadaan.

“Nelayan sangat bersyukur dan berterima kasih. Oknum-oknum yang selalu bawa nama nelayan ini sadar lah, jangan didramatisir. Nelayan sudah teriak meminta secepatnya dikeruk alur muara jelitik ini. Jangan jadi momen saling sudut dan menjatuhkan,” ujar Angga geram.

Sebagai pemuda yang lahir dan besar di pesisir Jelitik, Angga menjelaskan jikalau dirinya tahu persis bagaimana kondisi di muara itu.

“Saya asli penduduk di sana. Termasuk orang tua dan kakek nenek saya tahu persis situasi muara Jelitik ini seperti apa. Jadi jangan kritik yang membantu nelayan. Nelayan takkan sibuk dan heboh karena mereka hanya minta muara dikeruk dan bisa dilewati tanpa hambatan,” paparnya.

Untuk perbandingan, Angga mengutarakan saat PT Pumomas Sentosa mengerjakan alur muara Jelitik sejak 2011 silam, nelayan setempat tidak pernah merasakan manfaatnya sama sekali.

Apalagi, lanjut Angga, izin PT Pulomas Sentosa saat ini sudah berakhir, sehingga tidak ada lagi alasan untuk menolak perusahaan baru untuk melakukan normalisasi alur muara.

Kendati izin PT Pulomas Sentosa telah berakhir, Angga menjelaskan akan menolak perusahaan baru yang ditengarai akan melakukan aktivitas yang sama di alur muara Air Kantung.

Perusahaan baru yang bernama PT Cahaya Baru Jelitik (CBJ) itu, kata Angga, masih terafilliasi dengan PT Pulomas Sentosa.

Dengan alasan traumatik di masa lalu gara-gara kinerja PT Pulomas Sentosa yang menurut dia wanprestasi, dirinya bersama masyarakat akan menolak keberadaan perusahaan tersebut.

Angga beralasan, dirinya tak ingin kondisi muara Air Kantung mengalami nasib serupa ketika PT CBJ yang mengerjakannya, terlebih lagi hanya menguntungkan segelintir pihak.

Mengenai perizinan PT NMS, dia menyarankan pihak-pihak tertentu supaya tidak ikut campur urusan internal perusahaan.

Ia secara tegas mengingatkan nelayan supaya jangan sampai dipengaruhi atau terhasut oleh kabar burung yang bertujuan mendiskreditkan PT NMS, apalagi hingga diadu-domba sesama nelayan.

“Dukung yang pasti saja. PT Naga Mas Sumatra sudah siapkan kapal Osman 7 untuk mengeruk muara supaya menjadi lebar. Jadi jangan bahas muara status quo, dan PTUN. Sudah lewat itu,” tegas Angga.

Dalam waktu dekat, Angga mengatakan bakal merangkul komponen ormas serta LSM untuk memberikan dukungan penuh kepada PT NMS, dan memperjuangkan aspirasi nelayan.