Daratan DAS Sungai Bilah Kawasan Pemukiman Favorit
LABUHANBATU, metro7.co.id – Kawasan pemukiman kini mulai terlihat tumbuh sepanjang daratan aliran sungai (DAS-Red) dari Hulu sampai Hilir sungai Bilah seakan menjadi favorit.
Meskipun rawan bencana namun daerah sekitar sungai dinilai mengandung sumber kehidupan terhadap manusia di Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara. Selasa(10/01/2023).
Amatan wartawan, dapat terlihat kawasan pemukiman warga yang kini mulai tumbuh di sepanjang daratan aliran sungai Bilah yang keberadaanya di sembilan Kecamatan Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara. Meskipun DAS melalui fungsi vegetasi memegang peranan dalam menyerap air sedangkan vegetasi merupakan salah satu komponen yang penting dalam ekosistem DAS.
Misalnya, salah satu peran lahan hijau di sekitar DAS sebagai komponen penyangga erosi dan kekeringan. Karena salah satu peran DAS dapat menjaga agar aliran air tidak terjadi dengan cepat dari hulu ke hilir Sungai Bilah tersebut.
Supriyadi (57) merupakan warga bermukim di kawasan daratan DAS Sungai Bilah, Kecamatan Rantau Utara mengakui daerah sekitar sungai mengandung sumber kehidupan terhadap manusia.
Menurutnya, sebagai kebutuhan dasar manusia sebagai warga dapat tercukupi dan diperoleh disekitar aliran sungai Bilah tersebut. Dicontohkannya, seperti kebutuhan dimulai dari untuk memasak makanan, minuman, membersihkan diri, mencuci barang dan mencari materi dari penambangan pasir tersebut.
“Ia, jadi memang ada kebutuhan dasar bagi manusia sekitar sungai mengandung sumber kehidupan seperti cari materi ditambang pasir, memasak, bersihkan diri (mandi) cuci barang dan lain sebagainya, artinya akses dipermudah tuk dapatkan air,” ujarnya.
Senada, Ibu Tumirah warga bermukim di kawasan daratan DAS Sungai Bilah, Kecamatan Pangkatan menuturkan, kalau tanah pada wilayah sekitar sungai memiliki kesuburan bercocok tanam karena dapat tumbuh dicukupi air.
“Betul pak, kalau saya menanam sayuran sedang bercocok tanam sangat mudah kita dapatkan air kalau berdekatan dengan sungai ini”, ujarnya.
Sementara itu, Pemerhati Lingkungan Sumut, Burhanudin lulusan Sarjana Teknik Lingkungan asal Kotamadya Medan ketika dimintai tanggapan menjelaskan, bahwa ada hal yang perlu menjadi perhatian ketika DAS menjadi kawasan pemukiman.
Dikatakan, ada efek positif dapat ditimbulkan ketika kawasan dialiri sungai-sungai disebut daerah aliran sungai (DAS) memiliki obsesi dalam hal penataan untuk wajah kota menjadi indah agar lebih tertata baik dan rapi sekaligus berwawasan lingkungan.
Serta menjadikan kawasan wisata di sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS) lebih menonjolkan ruang terbuka hijau (RTH) sedangkan efek negatif akan rawannya bencana alam dan kerugian material, jika kawasan pemukiman di daerah aliran sungai (DAS-Red).
“Iya, efek positif dan negatif artinya dua sisi pandangan harus jadi perhatian, belum lagi bagaimana administrasi negaranya pada pertanahan, bisa jadi merugikan warga dalam material ketika berdiri bangunan di kawasan pemukiman DAS itu,” paparnya
Diharapkan, pemerintah setempat melalui dinas terkait harus selaras antara pemerintah kabupaten dan provinsi tetap berikan sikap. Dan berikan edukasi. Sekaligus kembali melakukan ulang pendataan administrasi pada kawasan pemukiman di daerah aliran sungai Bilah melalui regulasi sebagai dasar hukum pemerintah Indonesia. *