WONOSOBO, metro7.co.id – TNI AU pada tahun 2024 kembali menunjukkan komitmennya dalam misi kemanusiaan global dengan memberikan bantuan kemanusiaan untuk Gaza.

Sosok Kolonel Pnb Noto Casnoto menjadi peran kunci karena ditunjuk sebagai komandan misi. Sehari-hari Noto menjabat sebagai Danwing 1 Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta.

Pnb Noto Casnoto bersama 26 personel lainnya menggunakan pesawat Hercules C-130 J (A-1340), yang merupakan pesawat tercanggih di kelasnya milik TNI AU, ditugaskan untuk mengirimkan 900 unit payung udara orang (PUO) dan payung udara barang (PUB) ke Yordania dengan total berat barang mencapai 14 ton guna menyalurkan bantuan ke Gaza melalui metode airdrop atau Cargo Delivery System (CDS).

Misi ini merupakan respons cepat TNI terhadap krisis berkepanjangan di Gaza dan merupakan implementasi dari visi TNI yang PRIMA (Profesional, Responsif, Integratif, Modern, dan Adaptif).

Panglima TNI Agus Subiyanto menjelaskan bahwa menerjunkan bantuan melalui airdrop merupakan cara teraman untuk saat ini.

“Penggunaan metode airdrop dipilih karena kondisi di lapangan yang tidak memungkinkan bantuan disalurkan melalui jalur darat,” kata Panglima TNI.

Pada pagi itu, Jumat (29/3/2024), Kolonel Pnb Noto Casnoto bersama 26 personel lainnya bersiap melakukan take off dari Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta.

Pasukan yang dipimpin oleh Kolonel Noto terdiri atas 15 kru C-130 J Super Hercules.
“Ada dua prajurit dari pasukan elite TNI AU Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat), empat prajurit dari tim pendukung yaitu dari perbekalan udara dan satuan pemeliharaan, dua prajurit untuk dokumentasi, satu prajurit yang berdinas di Kementerian Pertahanan RI, satu diplomat dari Kementerian Luar Negeri, dan satu prajurit Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI,” ungkap Noto.

Rute perjalanan udara menuju Yordania berawal dari Aceh, Myanmar, India, Uni Emirat Arab, dan terakhir di Yordania sebelum diberangkatkan ke Gaza serta kembali melalui jalur yang sama. Misi ini diprediksi memakan waktu sekitar 10 hari.

Sebagai komandan misi, Kolonel Pnb Noto Casnoto memainkan peran kunci dalam memastikan keberhasilan pengiriman bantuan ini. Pengalaman dan keahliannya dalam operasi udara menjadi modal penting dalam menghadapi berbagai tantangan yang ada. “Misi ini bukan hanya tentang pengiriman bantuan, tetapi juga tentang koordinasi yang efektif dan pengambilan keputusan yang tepat dalam situasi yang dinamis,” ujar Noto.

Misi kemanusiaan tersebut diberi nama sandi “Solidarity Path Operation” yang dilepas langsung oleh Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto pada Jumat (29/3) di Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta.

Sebelum sampai di Yordania, pesawat transit untuk mengisi bahan bakar di Yangon, Myanmar pada Jumat (29/3), kemudian dilanjutkan menuju India. Di India, rombongan disambut oleh Dubes RI Ina H Krisnamurthi dan Athan RI Laksamana Ardhiyansyah beserta staf di New Delhi sebelum melanjutkan lagi ke Abu Dhabi.

Sampai di Yordania, Noto dan 26 personel kemudian bergabung dengan tim dari sejumlah negara lain. Menurut Noto, operasi penerjunan logistik ke Gaza kali ini diikuti oleh kontingen dari sembilan negara. Selain Indonesia, ada Yordania, Mesir, Uni Emirat Arab, Perancis, Jerman, Belanda, dan Inggris.

“Kami melakukan sejumlah persiapan, termasuk mengadakan rapat dengan Royal Jordan Air Force untuk pelaksanaan teknis penerjunan logistik. Pelaksanaan penerjunan dilakukan selama dua jam, dihitung sejak take off dari Bandara King Abdullah II di Yordania menuju Gaza,” kata Noto.

Ada sedikit kendala saat menerjunkan bantuan lewat udara di Gaza pada hari terakhir, Selasa (9/4/2024). “Sinyal GPS pesawat sempat hilang saat operasi dilaksanakan sehingga kami harus melakukan pemetaan wilayah terbang secara manual,” kata Kolonel Pnb Noto Casnoto sebagaimana dikutip dari YouTube Kompas.com.

Lebih lanjut dikatakan, Kolonel Pnb Noto Casnoto mengakui adanya tantangan tersendiri saat melakukan operasi tersebut. Salah satunya adalah karena TNI AU sebelumnya tidak pernah melihat medannya seperti apa.

“Kami pada saat berangkat sudah di-warning bahwa daerah itu adalah daerah operasi (militer) dan itu sedang aktif, sehingga kemungkinan besar terjadinya jamming radio, jamming navigasi itu sangat mungkin terjadi, dan itu memang kenyataannya terjadi,” tandasnya.

Kontingen TNI AU yang dipimpin oleh Kolonel Pnb Noto Casnoto tiba kembali di Indonesia pada 11 April 2024 pukul 17.00 WIB di Lanud Halim Perdanakusuma dengan menempuh total 14 hari sejak diberangkatkan tanggal 29 Maret.

Danwing I Halim Perdanakusuma Kolonel Pnb Noto Casnoto, bersama 26 personel pengemban misi kemanusiaan dengan sandi “Solidarity Path Operation” tersebut, mendapat penghargaan Dharma Pertahanan yang disematkan langsung oleh Panglima TNI.

Kerajaan Yordania, sebagai Wali Penjaga Masjid Al Aqsa, memiliki peran penting dalam memasok bantuan ke Palestina. Permintaan bantuan dari pemerintah Yordania kepada Kedubes RI di Yordania menjadi dasar inisiatif TNI untuk mengirimkan bantuan ini.

Permintaan tersebut ditindaklanjuti oleh Abdullah II dengan meminta Duta Besar Yordania untuk Indonesia, Sudqi Al Omoush, bertemu Prabowo di Kementerian Pertahanan pada Kamis (21/3), dan menyampaikan undangan langsung bagi Indonesia untuk partisipasi dalam operasi peluncuran bantuan kemanusiaan ke Gaza via udara.

“Indonesia mengakui persahabatan abadi dengan Yordania karena kedua negara tetap berkomitmen untuk memupuk perdamaian dunia, khususnya di Timur Tengah, dan meningkatkan kerja sama bilateral untuk kemakmuran dan kesejahteraan bersama,” ujar Prabowo dalam pertemuan tersebut.

Bantuan yang diturunkan dari atas ketinggian tersebut merupakan realisasi dari pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Madiun, Jumat (8/3). Saat itu, Jokowi mengatakan Indonesia menjadi salah satu negara yang diberi kesempatan untuk dapat memberikan bantuan ke Gaza lewat udara.

Kolaborasi antara Indonesia dan Yordania diawali saat Menteri Pertahanan Prabowo Subianto berbincang dengan Raja Abdullah II via telepon pada Selasa (12/3). Prabowo menyampaikan keinginan Jokowi agar Indonesia dapat mengirimkan bantuan langsung ke Gaza.

Dalam konferensi pers yang digelar sehari setelah misi “Solidarity Path Operation” berhasil menerjunkan 20 paket bantuan di langit Gaza, Panglima TNI mengapresiasi upaya kontingen misi kemanusiaan yang berhasil mengatasi kendala perizinan. Koordinasi yang ketat menjadi kunci keberhasilan pelaksanaan airdrop.

Saat ditanya mengenai misi bantuan lanjutan, Panglima TNI menyatakan akan mengumpulkan informasi mengenai kebutuhan pengungsi Palestina. “Kami akan terus berusaha membantu saudara-saudara kita di sana,” kata Panglima TNI.***