BREBES, metro7.co.id – Sejumlah Pedagang Kaki Lima (PKL) alun-alun Brebes mengeluhkan anjloknya omset penjualan, keluhan para PKL ini setelah beberapa hari lalu menempati relokasi di depan stadion Karangbirahi Brebes lantaran alun alun tersebut akan direvitalisasi.

Beberapa pedagang yang omset penjualannya turun drastis menyebutkan selama masa percobaan omzet turun hingga 80 persen.

“Sejak pertama kali kami pindah, omzet penjualan kami mengalami turun drastis hingga sekitar 80 persen, tapi mau bagaimana karena ini mata pencaharian kami,” kata Manto, salah satu pedagang makanan dan minuman itu, Selasa (19/9) sore.

Dikatakanya, meski Pemda telah membantu menarik pengunjung dengan diadakan panggung hiburan, namun ternyata tidak mampu menaikan omzet, sehingga ia berharap Pemda Brebes memberikan solusi yang terbaik.

“Lihat saja, dari hari pertama pindahan, tiap hari ada saja PKL yang enggan buka, mungkin untuk saat ini hanya sekitar 30 persen saja yang masih buka, besok besok kalau seperti ini terus kayaknya pedagang akan terus berkurang, dan ini kami berharap Pemda memperhatikan dan memberikan solusi,” tambahnya.

Hal sama disampaikan Sugeng, ia yang berprofesi juru parkir mengeluh baru pertama kalinya hingga sampai ngutang untuk makan.

“Baru kali ini mas saya terpaksa makan harus ngutang, ini lantaran pendapatan kami anjlog, bayangkan, ketika di tempat semula, pendapatan untuk saya minimal 80 ribu tiap malam, namun di sini paling banter hanya 24 ribu, sehingga terpaksa ini makan saja ngutang,” kata Sugeng sambil menikmati sepiring makanan.

“Mungkin kalau pagar keliling yang bongkar di sebelah selatan atau di jalan utama bisa membantu lebih menarik pengunjung,” ujar Sugeng.

Sementara relokasi PKL di Stadion Karangbirahi sempat dikritisi sejumlah aktivis, salah satunya dari ketua DPC YBI Brebes, Oping Maryono.

“Penataan relokasi ruang PKL Alun alun Brebes di depan stadion Karangbirahi menurut kami tidak evesien, selain akan terlihat kondisi Karangbirahi yang tidak menarik, pendapatan omzet pedagang juga sudah kami prediksi akan turun drastis, dan itu membutuhkan waktu lama, namun apakah pedagang akan mampu bertahan,” kata Oping.

“Untuk itu kami berharap ada solusi yang terbaik dan berkelanjutan ke depanya supaya tertata rapih dan bisa menunjang program UMKM,” lanjutnya.

Dikatakannya, penataan PKL exs alun alun Brebes baiknya di tempatkan di komplek Islamic Center Brebes.

“Kami punya usulan bisa dengan konsep alun alun mini yang mungkin bisa di tempatkan di slamic centre, disana ada bangunan sekolah yang tidak berfungsi dengan satus tanah Pemda dan lahan yang bisa di perdayakan,” bebernya lagi.

Oping berharap untuk jangka panjang PKL yg sudah terdata lewat paguyuban pedagang bisa mendapatkan sarana dan prasarana dari pemkab supaya bisa lebih tertata dan terkesan rapih

Dengan menggandeng perusahaan melalui sponsorsif dan CSR menurutnya anggaran pembangunan alun alun mini serta penataan los pedagang bisa dimanfaatkan.

“Pembangunan alun alun mini dan sarana pedagang bisa di ambil melalui sponsor masing masing perusahaan dan anggaran pembangunan bisa di ambil melalui CSR perusahaan, itu usulan kami semoga bisa di pertimbangkan demi keindahan Brebes yang memiliki slogan Brebes Berhias,” tutupnya.