DPP Perkumpulan Tenaga Ahli Konsultan Indonesia bersama LPJK dan Kementerian PUPR RI Gelar Simposium Konstruksi Nasional
Jakarta, metro7.co.id – Dewan Pengurus Pusat (DPP) Perkumpulan Tenaga Ahli Konsultan Indonesia bersama Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) dan Kementerian PUPR RI menggelar Simposiun Konstruksi Nasional. Simposiun tersebut bertujuan memfasilitasi para peserta mengembangkan kolaborasi dan inovasi yang lebih terstruktur, sistematis, dan berkelanjutan antara pelaku industri konstruksi dengan akademisi, lembaga pendidikan tinggi dan menengah, lembaga keuangan perbankan, dan lembaga ketenagakerjaan. Ketua Humas, Bambang menyampaikan hal tersebut kepada awak media pada Selasa (8/10/2024).
Pelaksanaan Simposium Konstruksi Nasional juga untuk memperoleh solusi tepat guna mutakhir berprioritas tinggi terkait perkembangan pesat aneka regulasi, teknologi, tantangan, dan peluang usaha, prospek, dan tantangan mitra bisnis dan pendanaan promosi aneka Produk Jasa dan Career Expo. Simposium tersebut sukses digelar pada Kamis (12/9/024) dari pukul 09.00 – 17.30 WIB di Jakarta.
Simposiun Konstruksi Nasional tersebut dihadiri oleh: Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR RI (Ir. Abdul Muis, M.T. yang mewakili DR.(H.C.) Ir. H. Basuki Hadimoeldjono, M.Sc., Ph.D.), Ketua Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Kem. PUPR RI (Ir.Taufik Widjoyono, M.Sc.), Komisioner Badan Nasional Sertifikasi Profesi (Adi Mahfudz Wuhaji, M.B.A.), Pengurus LPJK Bidang V Kementerian PUPR RI Periode 2021-2024 dan Guru Besar UTA 45 (Prof. Dr. Ir. Manlian Ronald A. Simanjuntak, S.T., M.T., D.Min., IPU, ASEAN.Eng.), Para Narasumber Simposium Konstruksi Nasional, Pimpinan Asosiasi Profesi Jasa Konstruksi, Asosiasi Badan Usaha & Asosiasi Terkait Rantai Pasok, Pimpinan Lembaga Sertifikasi Profesi Bidang Konstruksi dan Lembaga Sertifikasi Badan Usaha, Direksi Badan Usaha Milik Negara, Pimpinan Seluruh LPPK, dan Pimpinan seluruh Perguruan Tinggi serta Sekolah Menengah Kejuruan dan Atas.
Enam Narasumber beserta topik bahasan yang disampaikannya pada Simposium Konstruksi Nasional tersebut yaitu: Direktur Jenderal Bina Konstruksi, Kementerian PUPR (Optimalisasi Regulasi dan Implementasi Terpadu dalam Pengembangan Keprofesian dan Usaha Jasa Konstruksi Berkelanjutan pada Industri dan Masyarakat Jasa Konstruksi), Ketua Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (Akselerasi Kolaborasi Inovasi Asosiasi Profesi, Asosiasi Badan Usaha dan Asosiasi Terkait Rantai Pasok Jasa Konstruksi pada Era Digital Guna Memenuhi Kebutuhan Pengguna Tenaga Kerja Konstruksi), Komisioner Badan Nasional Sertifikasi Profesi (Peningkatan Peran Sinergis Lembaga Sertifikasi Profesi Jasa Konstruksi Berkolaborasi dengan Asosiasi Profesi Terakreditasi Pengampu Guna Memenuhi Kebutuhan Tenaga Kerja Konstruksi), Managing Director PT Bank Central Asia, Tbk (Peran Perbankan Mendukung Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Dalam Pengembangan Keprofesian dan Usaha Jasa Konstruksi Berkelanjutan), Ketua Pengurus Yayasan Tarumanagara (Peran Sinergis Pendidikan dan Kesehatan dalam Pengembangan Keprofesian Bersertifikat Guna Memenuhi Kebutuhan Pengguna Tenaga Kerja Konstruksi dan Pengembangan Usaha Berkelanjutan), dan Country Director PT Glodon Technica L Indonesia (Peran Strategis Building Information Modelling dalam Percepatan Karir, Pengembangan Keprofesian dan Usaha Jasa Konstruksi Berkelanjutan).
Percepatan dan pengembangan sinergisitas kolaborasi dan inovasi antar asosiasi profesi, asosiasi badan usaha dan rantai pasok jasa konstruksi bertujuan mengoptimalkan pendayagunaan potensi dan kompetensi Tenaga Kerja Konstruksi yang profesional dan bersertifikat. Kolaborasi dan Inovasi adalah pilar utama pembangunan industri jasa konstruksi berdaya saing tinggi pada era digital ini. Dengan sinergis kuat, tantangan aneka perubahan regulasi pemerintah dan dinamika industri konstruksi dan prospek bisnisnya dapat dihadapi lebih baik, lebih produktif dan efisien.
Menurut data bahwa sekitar 35% Lulusan Pendidikan Tinggi dan Menengah bidang Konstruksi mengganggur, dan sekitar 10% Sertifikat Kompetensi Kerja Tenaga Kerja Konstruksi dihasilkan dari jumlah kebutuhan Tenaga Kerja Konstruksi profesional dan kompeten. Jadi terdapat gap perbedaan sangat nyata antara Kebutuhan Tenaga Kerja Kerja Konstruksi oleh Industri Konstruksi dengan Ketersediaan Tenaga Kerja Konstruksi bersertifikat yang berkesesuaian.
Sesuai Regulasi Pemerintah dalam Pemberdayaan dan Fasilitasi Tenaga Kerja Konstruksi (TKK) semua klasifikasi dan kualifikasi yang Profesional Bersertifikat dan siap kerja, diperlukan Integrator Kolaboratif dan Inovatif antara ketersediaan TKK dengan Kebutuhan dan Kriteria TKK Profesional dan Kredibel oleh Badan Usaha Jasa Konstruksi guna mendukung Pengembangan Usaha Berkelanjutan dengan Tema Utama: Ayo Bangkit Padukan Karir dan Usaha !
Akselerasi Kolaborasi dan Inovasi antar Asosiasi Profesi, Asosiasi Badan Usaha dan Asosiasi Rantai Pasok Jasa Konstruksi pada Era Digital perlu dirumuskan secara empiris sesuai regulasi pemerintah guna memenuhi kebutuhan pesat berkelanjutan Tenaga Kerja Konstruksi Indonesia.
Perbankan sangat diperlukan dalam Percepatan Kolaborasi dan Inovasi antara Usaha Mikro, Kecil dan Menengah selaku Pemberi Kerja (terutama namun tak terbatas Badan Usaha Jasa Konstruksi, BUMN dan Pemerintah) dengan Tenaga Kerja Konstruksi Profesional dan Kredibel.
Sinergisitas Pendidikan dan Kesehatan sangat nyata diperlukan dalam Pengembangan Keprofesian Bersertifikat calon TKK siap kerja semua klasifikasi dan kualifikasi yang memenuhi Kebutuhan dan Kriteria TKK Profesional dan Kredibel bagi Industri dan Masyarakat Jasa Konstruksi guna mendukung Pengembangan Usaha Berkelanjutan pada Era Digital. Jadi diperlukan regulasi Pendidikan dan Kesehatan Terpadu oleh Perguruan Tinggi dan Sekolah Menengah Kejuruan yang menghasilkan Lulusan TKK Profesional dan Kredibel sesuai kebutuhan Pemberi Kerja.
Dengan aneka dinamika regulasi, kondisi, kendala dan tantangan persaingan ketat pasar, dibahas dan digali aneka solusi tepat guna dan platform kolaboratif dan inovatif terintegrasi, yang memungkinkan para Peserta dan Hadirin Simposium Konstruksi Nasional dapat saling diskusi dan berbagi pengetahuan dan pengalaman, ide dan gagasan kolaboratif, inovatif dan produktif guna berkolaborasi pengembangan Industri dan Masyarakat Jasa Konstruksi Berkelanjutan.
Peran Strategis Building Information Modelling dibahas dalam pemenuhan kebutuhan percepatan karir dan pengembangan Tenaga Kerja Konstruksi profesional, serta Percepatan Pengembangan Sinergisitas Profesi Karir dan Usaha Jasa Konstruksi Berkelanjutan.
Hasil pembahasan dan kesimpulan simposium akan dirangkum dan diselaraskan terintegrasi oleh Tim Perumus sebagai kontribusi Rekomendasi Industri dan Masyarakat Jasa Konstruksi kepada Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat RI, guna diteruskan kepada Presiden Republik Indonesia periode 2024 s.d. 2029.
(Dilaporkan oleh Muhammad Fadhli)