TEMANGGUNG,metro7.co.id – Sebanyak 29 desa/kelurahan di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, sudah terbentuk menjadi Desa Tanggap Bencana (Destana) untuk mengurangi risiko bencana yang terjadi di daerahnya.

Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Dearah (BPBD) Kabupaten Temanggung Totok Nursetyanto di Temanggung, (3/11/2024) menyampaikan, pembentukan Destana terakhir di Desa Petarangan, Kecamatan Kledung pada bulan Oktober 2024.

“Jadi, Destana ini kita harapkan menjadi sebuah desa yang tanggap bencana, serta bisa memetakan potensi bencana di wilayah masing-masing, sehingga dengan Destana tersebut memiliki organisasi tentang kebencanaan itu,” katanya.

Ia menyampaikan, dengan adanya Destana akan bisa memetakan dari wilayah dusun masing-masing, bahkan di wilayah RT/RW terkait dengan potensi kebencanaan yang ada.

“Dengan diketahui potensi risiko bencananya, diharapkan bisa meminimalisir dampak terjadi bencana di daerah tersebut,” katanya.

Ia menyebutkan, beberapa desa yang telah terbentuk Destana, mereka memiliki sarpras antara lain helm, sepatu, senso untuk memotong, pisau tebas, dan jalur evakuasi.

Ia berharap desa bisa mengembangkan alat-alat sesuai dengan potensi di wilayahnya.

“Dalam pengadaan sarpras ada desa mengeluarkan dana sendiri, ada yang desa sharing dengan BPBD, ada juga desa yang sharing dengan provinsi,” lanjutnya.

Apabila terjadi bencana di beberapa tempat secara masif, seperti angin kencang, banjir, tanah longsor, personel Destana bisa melakukan penanganan bencana.

“Kita tekankan untuk alur komunikasi, pembentukan posko, apabila ada korban seperti apa penanganannya, mereka sudah dilatih,” pungkasnya.