Energi untuk Kemajuan: PLN Sebagai Agen Perubahan dalam Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat
WONOSOBO, metro7.co.id – Peran PLN sebagai agen perubahan tidak terbatas pada menyediakan kebutuhan dasar akan listrik, tetapi berperan aktif dalam memberdayakan perekonomian masyarakat. Melalui berbagai program, inisiatif, dan kemitraan strategis, PLN membuka peluang bagi pengembangan ekonomi di tingkat lokal, nasional maupun internasional.
Pencapaian luar biasa PLN di kancah Internasional yaitu sukses mengungguli perusahaan kelistrikan dan energi se-Asia dengan menyabet 5 (lima) penghargaan bergengsi dari 12 kategori dalam ajang Power dan Energy Awards 2023 yang digelar Enlit Asia pada Selasa (14/11/2023).
Pencapaian perdana dalam tiga tahun penyelenggaraan acara tersebut diraih berkat navigasi Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo yang juga dianugerahi penghargaan dengan kategori “Male Executive of the Year” dalam ajang yang sama.
Beberapa contoh program nyata dari PLN sebagai agen perubahan dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat diataranya Program Listrik Masuk Desa (PLMD), pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), penyediaan infrastruktur energi untuk industri, program Corporate Social Responsibility (CSR) PLN, dan kemitraan strategis dengan pemerintah dan swasta.
*Program Listrik Masuk Desa (PLMD)*
Di samping mendorong kegiatan ekonomi, program listrik masuk desa juga ditujukan untuk meningkatkan kecerdasan dan kesejahteraan masyarakat di daerah perdesaan.
Menurut Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo PLN telah berhasil meningkatkan rasio desa berlistrik menjadi 99,78 persen sampai November 2022 dengan total jumlah desa yang telah dialiri listrik sebanyak 83.280.
Pada tahun 2023, PLN akan terus meningkatkan rasio elektrifikasi nasional. “Kami fokus meningkatkan rasio elektrifikasi di wilayah Timur Indonesia, terutama di daerah remote sehingga harapannya pada 2025 mendatang seluruh rakyat di Indonesia bisa menikmati listrik,” kata Dermawan saat siaran pers pada Rabu (4/1/2023) lalu.
Jumlah pelanggan PLN setiap tahunnya meningkat, menurut data Statistik PLN 2022, mencapai 85,6 juta pelanggan, meningkat 3,75% dibanding tahun 2021. Jika dibandingkan dengan sepuluh tahun sebelumnya, jumlah pelanggan PLN pada 2022 sudah tumbuh sekitar 72 persen.
Pertumbuhan pelanggan ini tentunya diiringi dengan peningkatan penjualan listrik dan laba perusahaan. Sepanjang 2022 penjualan listrik PLN meningkat 6,3% (yoy) menjadi 273,8 terrawatt-hour (TWh). Laba PLN tahun buku 2022 juga naik 9,4% (yoy) menjadi Rp14,4 triliun, rekor laba terbesar mereka sepanjang sejarah.
Pencapaian itu berhasil diraih berkat penataan di seluruh proses bisnis PLN, termasuk mengubah kultur organisasi dari bureaucratic like menjadi business like. “Kami akan terus melanjutkan transformasi untuk meningkatkan pelayanan bagi pelanggan,” kata Darmawan dalam siaran pers pada Rabu (7/6/2023).
Selain itu, Kementerian ESDM bekerja sama dengan PLN melakukan trobosan baru dengan membuat Program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) untuk rumah tangga miskin yang belum memiliki listrik.
Menurut Direktur Teknik dan Lingkungan Ketenagalistrikan M.P. Dwinugroho, pada tahun 2023, program BPBL yang berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) akan menyasar kepada 125 ribu rumah tangga di seluruh Indonesia,” ujar Nugroho pada acara peresmian dan penyalaan pertama program BPBL di Desa Cimanggu, Kecamatan Cingambul, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, Senin (22/5/2023).
Upaya untuk meningkatkan akses listrik, seperti yang dilakukan oleh PLN dan program-program seperti BPBL, secara tidak langsung dapat membantu meningkatkan ekonomi masyarakat dengan memberikan akses yang lebih baik terhadap teknologi, peluang usaha, dan layanan dasar.
*PLN Aktif Dalam Pemberdayaan UMKM*
PLN aktif dalam pengembangan UMKM dengan programnya yang di sebut TJSL yaitu kepanjangan dari Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan. PT PLN (Persero) berhasil mendorong 5.425 pelaku Usaha Mikro Kecil (UMK) naik kelas sepanjang semester I 2023 dan berdampak kepada 27.088 orang penerima manfaat.
Kedelapan program tersebut, program Rumah BUMN, Desa Berdaya, dan Pemberdayaan Kawasan Wisata, merupakan elemen dominan penyerap program. Pada Rumah BUMN misalnya, program ini berhasil diserap oleh 4.952 pelaku UMK dan sukses mengantarkan mereka menjadi UMK yang terus berkembang ke tahap Go Digital, Go Modern, Go Online, bahkan Go Global.
“PLN tak hanya bertugas memberikan pasokan listrik yang andal saja. Lebih dari itu, kami juga berperan sebagai katalisator perekonomian masyarakat, sejalan dengan prinsip Sustainable Development Goals (SDGs) yang kami jalankan,” ujar Darmawan.
Kemudian, pada program Desa Berdaya, sebanyak 168 UMK berhasil dilibatkan atau dibentuk. Dari program ini, diharapkan tercipta desa yang bisa menjadi role model optimasi potensi Desa berbasis SDG’s di Indonesia.
“Dalam hal ini PLN membangun desa binaan dengan konsep empowering yang mengintegrasikan 3 pilar yaitu Pendidikan, Lingkungan dan Pengembangan UMK,” jelas Darmawan.
Darmawan melanjutkan, program ketiga yang berkontribusi dalam pengembangan UMK ialah Pemberdayaan Kawasan Wisata. Sebanyak 127 UMK terlibat maupun terbentuk dalam upaya meningkatkan perekonomian masyarakat dengan basis potensi wisata desa.
“Program pemberdayaan kawasan wisata memanfaatkan swadaya komunitas lokal sebagai lokomotifnya. Dengan demikian, akan membentuk desa mandiri secara ekonomi dengan memperhatikan aspek lingkungan,” ungkap Darmawan.
Selain ketiga program yang telah disebutkan, PLN secara khusus juga melakukan pembinaan UMK pada kelima program lainnya, yaitu pemberdayaan perempuan, pemberdayaan kelompok disabilitas, pengembangan kelompok adat, pemberdayaan pesantren, dan electrifying agriculture. program-program ini melibatkan sebanyak 178 UMK.
Darmawan menambahkan dalam menjalankan program-program TJSL ini, PLN mengedepankan prinsip Creating Shared Value (CSV) di mana tidak hanya penerima bantuan yang mendapatkan manfaat tetapi perusahaan juga menerima manfaat.
“Penerapan program dari TJSL PLN ini, akan terus kita jalankan. Karena, selain menciptakan Creating Shared Value (CSV) yang bekelanjutan, program ini juga mendukung proses bisnis yang PLN lakukan,” tutup Darmawan.
Lebih lanjut dikatakan, keberhasilan ini berkat akselerasi delapan program prioritas Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PLN dalam mendorong ekonomi masyarakat Indonesia lebih baik.
“PLN punya delapan program prioritas TJSL dalam mendorong perekonomian masyarakat. Tak hanya sekedar memberikan bantuan, kami terjun langsung di tengah masyarakat melakukan pendampingan, dan mengawalnya hingga berhasil menggerakkan perekonomian masyarakat,” tandasnya.
PLN melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) aktif dalam mendorong pengembangan Usaha Mikro Kecil (UMK) serta mengintegrasikan berbagai program seperti Rumah BUMN, Desa Berdaya, dan Pemberdayaan Kawasan Wisata untuk membantu UMK naik kelas, berkembang secara digital, dan meningkatkan perekonomian masyarakat.
Melalui berbagai program ini, PLN tidak hanya memberikan bantuan langsung, tetapi juga melakukan pendampingan dan pengawalan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. Upaya ini juga sejalan dengan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan (SDGs) dan menciptakan nilai bersama (Creating Shared Value/CSV).
*PLN sebagai Penyediaan Infrastruktur Energi untuk Industri*
Selain itu, saat ini PLN tengah menyiapkan Pasokan Listrik EBT 4.000 MW untuk Hilirisasi Industri. Dengan co-investment, PLN menggandeng lima industri untuk percepat akses kelistrikan.
Menurut statistik PLN 2022, Energi terjual per kelompok pelanggan capai lebih dari 237 GWh dengan prosentase 42,41 persen untuk rumah tangga, 32,32 persen untuk Industri, 18,46 persen untuk bisnis dan 6,81 persen untuk lainya.
Direktur Perencanaan Korporat dan Pengembangan Bisnis PLN, Hartanto Wibowo menjelaskan, PLN saat melakukan terobosan dengan mengedepankan kerja sama dan kolaborasi melalui skema co-investment agar target hilirisasi mineral dalam negeri bisa segera terwujud, dengan tetap mengedepankan azas keadilan dalam berbisnis.
Kelima industri yang berkolaborasi dengan PLN yakni PT Anugrah Tehnik Industry, PT Huadi Nickel-Alloy Indonesia, PT Dayatama Prima Energi, China Energy dan PT Suryacipta Swadaya.
Melalui co-investment, PLN dan mitra strategis akan bisa menjamin percepatan penyediaan infrastruktur ketenagalistrikan, sehingga target operasional smelter dan kawasan terpadu bisa tercapai tepat waktu.
Khusus untuk kawasan terpadu, selain listrik yang andal dan berbasis energi hijau, terdapat pula potensi pengembangan smart solution terintegrasi,” kata Hartanto dalam press rilis pada Jumat (7/4/2023).
*Program Corporate Social Responsibility (CSR) PLN*
PLN tetap memperhatikan tanggung jawab sosial atau corporate social responsibility (CSR) di tengah kelangsungan usahanya. Tahun 2023 ini PLN meraih 39 Penghargaan terkait keseriusan bertanggung jawab dalam bidang sosial.
PT PLN (Persero) Group berhasil membawa perusahaan meraih 39 penghargaan TOP CSR Awards 2023. Salah satunya yaitu Top CSR Golden Trophy 2023. PLN berhasil menjadi pemenang TOP CSR Awards dengan predikat Star Bintang 5 selama tiga tahun berturut-turut. Di samping itu Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo juga didapuk sebagai Leader on CSR Commitment 2023.
Darmawan dinilai sukses dalam menjalankan program TJSL yang efektif dan berkualitas. Dia mengatakan capaian ini berkat kinerja seluruh insan PLN Group. Karenanya, ia pun mempersembahkan penghargaan ini kepada para pegawai PLN yang telah bekerja keras dalam memberikan pelayanan bagi masyarakat.
“Terima kasih atas penghargaan ini, tentunya ini menjadi pemacu semangat bagi seluruh insan PLN untuk terus berkiprah bagi negeri dan berkontribusi untuk masyarakat,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (12/6/2023).
Lebih lanjut mengatakan program TJSL PLN mencakup berbagai sektor dengan program prioritas seperti pemanfaatan sampah menjadi energi (Co-Firing), pemanfaatan Fly Ash Bottom Ash (FABA), dan Electrifiying Agriculture. Dalam melakukan program tersebut, pihaknya mengacu pada pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs).
“Hal ini sebagai implementasi dukungan menjaga lingkungan, menggerakkan ekonomi masyarakat yang sejalan proses bisnis perusahaan. PLN tidak hanya menjalankan bisnis kelistrikan semata tetapi juga berkontribusi bagi masyarakat dan lingkungannya,” terangnya.
Sementara itu, Ketua Penyelenggara sekaligus CEO & Pemimpin Redaksi Top Business M. Lutfi Handayani mengatakan Top CSR Award adalah penghargaan tertinggi bagi perusahaan yang dinilai berhasil dalam menjalankan program CSR/TJSL/Community Development yang efektif dan berkualitas.
Penghargaan yang dimenangkan PLN di antaranya, tiga program di kategori Kemitraan untuk Mencapai Tujuan yakni Program Pendidikan Rumah Pintar Berbasis Digital di Kampung Bahari Nusantara Desa Budo.Selanjutnya, Program Super-MAN dan Pengelolaan FABA untuk Pembangunan dan Menjadi Produk Bermanfaat, Meningkatkan Kenyamanan Aktivitas dan Kehidupan Masyarakat.
Kemudian, masing-masing dua program di kategori Tanpa Kemiskinan, Pendidikan yang Berkualitas, Kesetaraan Gender, Energi Bersih dan Terjangkau, Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, Industri, Inovasi, dan infrastruktur.
*Program Kemitraan PLN Bersama Pemerintah dan Swasta*
Salah satu contoh bentuk kemitraan strategis antara PLN (Perusahaan Listrik Negara) dengan pemerintah dan swasta adalah kemitraan dalam proyek pembangkit listrik berskala besar. Misalnya, proyek pembangunan pembangkit listrik tenaga uap atau tenaga air yang melibatkan investasi dari pemerintah dan sektor swasta serta keterlibatan PLN sebagai operator atau pengelola utama dari pembangkit tersebut.
Proyek pembangunan pembangkit listrik skala besar yang melibatkan kemitraan antara PLN, pemerintah, dan sektor swasta seperti:
Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Jawa 7: Proyek ini melibatkan kemitraan antara PLN dengan dua perusahaan swasta, yakni PT Barito Pacific dan PT Trisula Kencana Sakti. Pembangkit ini berlokasi di Jawa Tengah dan memiliki kapasitas sekitar 2×1.000 MW.
Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Jawa 9 & 10: Kemitraan ini melibatkan PLN bersama dengan konsorsium perusahaan swasta, termasuk Marubeni Corporation (Jepang) dan PT Indika Energy Tbk. Proyek ini berlokasi di Jawa Timur dengan total kapasitas sekitar 2×1.000 MW.
Kedua proyek ini adalah contoh kemitraan strategis antara PLN, pemerintah, dan sektor swasta dalam pembangunan pembangkit listrik berskala besar di Indonesia. ***