SUNGAI PENUH, metro7.co.id – Mengingat lupa, sosok Ahmadi Zubir merupakan pemerhati masyarakat Kota Sungai Penuh.

Ia selalu aktif memikirkan, melihat kondisi masyarakat Kota Sungai Penuh saat diterpa bencana seperti banjir, longsor, kebakaran maupun ekonomi.

Hal ini merupakan aspek, yang mana kepemimpinannya sebagai Walikota Sungai Penuh berpegang teguh pada peran tanggung jawab sebagai pemerhati, solusi dan kerja keras.

Begitupun saat musibah negeri, sang birokrat ini dinilai tidak mengenal waktu demi masyarakat Kota Sungai Penuh meski bertaruh nyawa.

Selain itu, pertanyaan juga mencuat untuk empat tokoh politik, yakni Fikar Azami, Alfin, Pusri Amsyi yang saat ini merupakan Calon Walikota Sungai Penuh, kemana dan dimana pasca bencana parah itu?

Begitupun Alvia Santoni, yang merupakan Wakil Walikota Sungai Penuh saat itu dinilai kurang gencar menangani persoalan bencana di Kota Sungai Penuh.

Tentu menjadi tanggapan serius untuk empat tokoh ini, sebab hal demikian merupakan integritas sejauh mana kepedulian terhadap masyarakat pasca bencana beberapa bulan lalu.

Seorang warga Kota Sungai Penuh, Putra Hilman angkat bicara terkait bencana tersebut. Baginya sebuah penilaian bahwa sosok yang selalu melihat kondisi masyarakat, yakni Ahmadi.

Bahkan ia menyebutkan masyarakat kurang mendapat perhatian dari empat tokoh politik yang disebut.

“Saat bencana terjadi, Pak Ahmadi turun langsung kelapangan membantu masyarakat, beliau menggunakan peralatan seadanya yakni cangkul. tidak kenal lelah, Sementara para tokoh politik yang menjadi calon pemimpin kota Sungai Penuh lainnya kami tanya juga kemana dan dimana,” ujarnya, Sabtu (28/9).

Ia beranggapan, tokoh politik sangat memiliki peran terhadap kondisi bencana yang menghantam masyarakat. Keadaan terbalik, mengapa saat Ahmadi Zubir membantu warga menjadi buah bibir.

“Pak Ahmadi Zubir dalam menangani masalah bencana malah di bully oleh orang orang yang tidak senang dengan beliau. Aneh, waktu itu beliau sudah berupaya maksimal, baik pikiran, tenaga, menyalurkan bantuan sembako namun malah dibully padahal Ahmadi serta anggota lainya termasuk masyarakat taruhannya nyawa. Yang perhatian capek capek, malah disalahkan, ini fakta kita bisa lihat di media sosial yang diposting oknum oknum yang tidak bertanggung jawab. Entah apa faktornya,” ungkapnya.

“Dalam hal ini, masyarakat kota Sungai Penuh bisa menilai semua calon yang ikut andil dalam kontestasi pada Pilwako mendatang. Siapa yang serius dan peduli, sudah kami katakan tadi, namun siapa yang baik saat ada maunya, kami juga bisa memilah. Hanya permohonan maaf kami tidak bermaksud membanding bandingkan akan tetapi ini yang bisa kami curahkan terhadap publik,” tutupnya.