Gebyar Lomba Ramadhan di Musala Darul Islamiyah: Semarak Kegiatan Santri Menjelang Idul Fitri
SUMENEP, metro7.co.id – Musala Darul Islamiyah kembali mewarnai semangat para santri di bulan suci Ramadhan dengan serangkaian lomba yang menggembirakan.
Lomba yang diadakan selama 2 hari berlangsung meriah. Puncak penutupan kegiatan tersebut bertepatan dengan malam hari raya Idul Fitri 1445H, Selasa (9/4).
Kegiatan yang diberi nama Gebyar Lomba Ramadhan (GELORA) ini mencakup berbagai macam lomba yang diikuti oleh seluruh santri Musholla Darul Islamiyah.
Lomba-lomba tersebut antara lain Lomba Tulis Arab, Tahfidh Juz 30, Sholawat Busyro, Lomba Adzan, Sarung Kuat, dan Menjahit.
Setiap lomba dirancang untuk tidak hanya mengasah kemampuan dan pengetahuan keislaman para santri, tetapi juga untuk memperkuat tali persaudaraan di antara mereka.
Khadim Musala, K Moh Mahmud menyatakan, kegiatan ini merupakan yang ketiga kalinya, kegiatan lomba ini diadakan selama bulan Ramadhan.
“Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya musala untuk terus memotivasi para santri agar lebih giat dalam menuntut ilmu dan mengamalkan ajaran Islam,” katanya.
Antusiasme para santri terlihat jelas dari semangat mereka yang tak kunjung padam, meskipun di tengah-tengah kesibukan ibadah di bulan Ramadhan.
Lomba yang diikuti dengan penuh antusias ini tidak hanya membuat mereka bahagia, tetapi juga menjadi salah satu cara untuk menyambut hari kemenangan, hari raya Idul Fitri 1445 H.
Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi tradisi tahunan yang terus menerus diadakan untuk memberikan warna tersendiri dalam perayaan bulan suci di Musholla Darul Islamiyah.
“Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan para santri dapat terus mengasah dan menunjukkan bakat serta kemampuan mereka dalam berbagai bidang keislaman,” ujarnya.
Semarak Gebyar Lomba Ramadhan ini juga menjadi bukti bahwa kegiatan keagamaan dapat dijalankan dengan cara yang menyenangkan dan edukatif. “Ini adalah wujud nyata dari komitmen Musholla Darul Islamiyah dalam membina generasi muda yang religius dan kreatif,” jelasnya.
Dengan hadiah yang menarik dan pembagian yang meriah, malam puncak Gelora tidak hanya menjadi malam penutup bulan Ramadhan, tetapi juga malam yang penuh dengan kebahagiaan dan kebersamaan.
Hal ini di mana para santri tidak hanya berkompetisi, tetapi juga belajar tentang arti penting kebersamaan dan kegembiraan dalam meraih kemenangan.
Ia berharap, kegiatan seperti ini dapat terus menginspirasi dan memotivasi para santri untuk terus berkembang dan berkontribusi dalam masyarakat.
“Semangat dan keceriaan para santri di malam hari raya ini adalah cerminan dari semangat juang dan ketekunan yang akan mereka bawa untuk masa depan yang lebih cerah,” tutupnya.