PANDEGLANG, metro7.co.id – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Gabungan Mahasiswa dan Alumni GAMA Universitas Mathla’ul Anwar Banten menggelar aksi unjuk rasa, Senin (6/5).

Unjuk rasa digelar di UNMA Banten tersebut yang bertema Iawan penindasan di Iingkungan UNMA Banten melibatkan puluhan mahasiswa gabungan.

Sejumlah tuntutan dari mahasiswa dan Alumni GAMA diantaranya dugaan korupsi KIP di UNMA Banten agar dikupas secara tuntas, dan menindak tegas dugaan pungli di FSFK UNMA Banten serta membatalkan SK pemberhentian dekan FHS UNMA Banten karena adanya dugaan fitnah terhadapnya.

Selain itu tuntutan Alumni yang tergabung dalam GAMA meminta pembatalan SK PJS dekan FHS UNMA Banten.

Pantauan wartawan di lapangan terlihat aparat kepolisian dari Polres jajaran melakukan pengamanan dari pukul 07.00 Wib.

Dalam orasinya, Sugiono selaku Korlap Aksi menyampaikan, keprihatinan atas tidak dilakukannya prosedur pemberhentian seseorang yang memegang jabatan di UNMA.

“Aksi ini sebagai bentuk perlawanan atas kesewenangan yang terjadi dilingkungan UNMA sehingga kami akan menyampaikan melalui orasi pada hari senin 6 mei 2024,” tuturnya.

Selain itu, Sugiono juga mengatakan, aksi akan digelar kembali pada Selasa 7 Mei 2024 besok, sehingga kejadian ini tidak terjadi kembali, dan ini sebagai bentuk pernyataan sikap para mahasiswa dan alumni yang tujuannya tidak lain agar membuat jera pelaku kesewenangan.

“Dengan aksi ini kami tunjukkan sikap, agar kedepannya UNMA lebih dapat menjadi Universitas yang dibanggakan, dan tidak terjadi pelanggaran aturan, namun tentunya aksi ini secara damai serta kami lanjutkan kembali aksi dipagi esok,” paparnya.

Dia menambahkan, Gerakan Gabungan Mahasiswa dan Alumni UNMA Banten yang menggelar Aksi di depan Kampus Universitas Matla’ul Anwar Pusat yang beralamat di Sodong Pandeglang Banten dimulai pada pukul 07.00 Wib salah satunya menyikapi isu tentang pemecatan dosen UNMA.

“Salah satu isu dalam aksi tentang pemecatan dosen unma yang diduga syarat kepentingan dan pengangkatan Pjs Dekan Fak Hukum dan Sosial (FHS) yang diduga tidak memenuhi syarat dalam menjabat Pjs, untuk itu masa aksi meminta agar pengangkatan ditinjau kembali,” ucapnya.

Lebih lanjut diungkapkan korlap aksi, tentang adanya pembiaran beberapa pungli di Universitas sehingga para Aktifis menuntut agar ada penindakan secara hukum.

“Selama belum ada respon positif, maka Mahasiswa dan Alumni akan terus menggelar Aksi selama 1 bulan dari tanggal 6 Mei 2024 hingga 31 Mei 2024,” tutupnya.