SUNGAI PENUH, metro7.co.id – Walikota Sungai Penuh, Ahmadi Zubir bersama ratusan masyarakat bergotong royong Swarna Bumi.

Selain itu, Wako Ahmadi juga tampak kompak bersama masyarakat. Hal ini menandakan kedekatannya dengan masyarakat begitu baik.

Kegiatan ini dimulai dari Jembatan Kerinduan yang merupakan partisipasi. Yang mana dengan maksud dan tujuan, yakni untuk melestarikan budaya lokal. Selain itu, juga mengatakan ada tampilan ritual khas masyarakat Kecamatan Pondok Tinggi yang sudah ada pada dahulu kala dan turun-temurun.

”Hari ini kami turut berpartisipasi dalam kegiatan Goro Swarna Bumi yang berlangsung di kawasan Jambatan Kerinduan. Acara ini merupakan bagian dari upaya melestarikan budaya lokal, termasuk tradisi ‘Ngalau Bandea’, sebuah ritual khas masyarakat Kecamatan Pondok Tinggi yang sudah berlangsung turun-temurun,” ungkapnya, Senin (16/9).

“Ngalau Bandea di Jambatan Kerinduan menjadi simbol persatuan masyarakat, di mana setiap individu, baik tua maupun muda, ikut berpartisipasi dalam kegiatan gotong royong ini. Kemudian kami juga menyampaikan apresiasi bahwa tradisi ini memiliki nilai-nilai sosial yang penting, seperti kebersamaan, kekompakan dan rasa tanggung jawab terhadap lingkungan,” tambahnya.

Di sela kegiatan gotong royong di ajang Swarna Bumi, Wako Ahmadi berharap, hal seperti ini menjadi kegiatan tahunan, ia menginginkan kelestarian alam dengan menabur benih ikan.

“Acara Goro Swarna Bumi diakhiri dengan tabur benih ikan rayo sekitar aliran air di Jambatan Kerinduan sebagai simbol upaya menjaga kelestarian alam. berharap kegiatan ini dapat menjadi agenda tahunan yang akan terus memperkuat budaya gotong royong di Kota Sungai Penuh,” tutupnya.