MATARAM, metro7.co.id – Gubernur Provinsi NTB Dr Dzulkieflimansyah menyatakan jika isu yang santer beredar mengenai adanya kerjasama di bidang perdagangan antara Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB dengan Israel tidak benar, Senin (24/08/2020).

Bantahan tersebut disampaikan Gubernur guna meredam isu yang santer beredar di tengah masyarakat NTB terkait adanya kerjasama dagang dengan Israel.

Seperti diketahui, isu tersebut mengemuka dan menjadi pembicaraan hangat masyarakat NTB dikarenakan salah satu kelompok mahasiswa melakukan aksi mengecam kebijakan kerjasama yang diduga dilakukan Pemprov NTB melalui Dinas Perdagangan.

Dijelaskan Dr. Dzul, pihaknya tidak pernah bekerjasama dengan Israel dalam hal apa pun. Bila ada kenyataan beberapa produk lokal NTB kemudian beredar di Israel itu di luar kendalinya dikarenakan dalam bisnis ada beberapa hal yang tidak bisa leluasa dikontrol pemerintah.

“Kalau ada produk kerajinan kita dijual oleh pebisnis kita dari NTB ke Jakarta atau ke Surabaya, lantas oleh pebisnis Jakarta atau Surabaya tersebut diekspor ke Singapore, Eropa atau Amerika dan oleh Pebisnis di negara-negara tersebut ada yang kemudian dijual ke Israel, ya kami Pemda NTB tak punya kontrol untuk hal tersebut. Bahwa origin atau asal produk tersebut dari NTB iya, tapi ujung-ujung nya ada orang di Israel yang beli benar-benar di luar kendali kita,” terangnya.

Selain bantahan tersebut, hal lain yang disampaikam Dzul adalah adanya aturan mengenai kewenangan birokasi yang tidak membenarkan Pemprov NTB bekerjasama langsung dengan Israel.

Untuk itu, pihaknya pun meminta agar isu tersebut tidak terus digulirkan ke tengah-tengah masyarakat NTB yang nantinya bisa jadi bola liar yang sulit dikendalikan.

“Yang jelas, Pemda NTB tidak pernah melakukan kerjasama dagang dengan Israel. Selain itu bukan kewenangan pemerintah daerah juga NTB tidak pernah melakukan ekspor langsung produk-produknya ke Israel,” paparnya.

Terlepas dari itu, pihaknya menyatakan terima kasih kepada mahasiswa yang telah mengingatkan Pemprov NTB agar tetap berhati-hati mengambil kebijakan terkait kerjasama dengan Israel.

“Terima kasih rekan-rekan mahasiswa yang sudah mengingatkan untuk kami berhati-hati. Tapi sekali lagi kami tegaskan nggak ada kerjasama NTB dengan Israel dan nggak ada ekspor langsung produk-produk NTB ke Israel,” pungkasnya.

Sebelumnya, masa aksi dari Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) NTB yang menyatakan diri sebagai Aliansi Mahasiswa Peduli Palestina mendatangi Kantor Gubernur NTB menuntut Gubernur tidak menjual produk kerajinan asal NTB ke Israel karena sangat mencederai umat muslim Palestina.

Mahasiswa juga meminta Gubernur NTB segera mencopot jabatan Kepala Dinas Perdagangan yang dinilai menjadi inisiator penyelenggara kerjasama antara Pemprov NTB dengan Israel. *