BANGKA BELITUNG, metro7.co.id – Calon Bupati Bangka, H Mulkan menghadiri undangan tasyakuran dan peresmian di Mushola Al Mahira, Perumahan Griya Kedaton 3, Kelurahan Jelitik, Sungailiat, Kabupaten Bangka, Rabu (2/10).

Dalam sambutannya, Mulkan mengatakan, atas nama pribadi mengucapkan terima kasih karena jalinan silaturahmi masih terus bisa terjaga. Dirinya pun bersyukur atas terciptanya kekompakan dan kebersamaan.

“Kegiatan silaturahmi dan ramah tamah seperti ini harus lebih dipererat lagi, khususnya bagi pengurus NU yang ada di Kabupaten Bangka. Jangan sampai terpecah belah, karena adanya kesalahpahaman komunikasi,” ujarnya.

Dengan tegas, Mulkan menyampaikan, bahwa kemajuan daerah ini menjadi tanggung jawab bersama.

Karena Kabupaten Bangka adalah kabupaten pertama yang ada di Pulau Bangka, maka dari itu dirinya mengajak kepada seluruh pengurus NU untuk membawa sebuah pencerahan kepada masyarakat agar kabupaten ini tidak tertinggal dengan kabupaten lainnya.

“Kita harus berpikir secara sehat, jernih dan rasional. Jika masih berpikir lambat maka akan berdampak pada pembangunan SDM. Maka dari itu janganlah berpikir secara emosional,” imbuhnya.

Bupati Bangka Periode 2018-2023 ini pun turut mengingatkan jamaah agar tidak selalu melihat pemimpin itu dari sisi kekurangan saja.

Pasalnya, jika masyarakat salah memilih pemimpin berarti akan berdampak pada proses pembangunan dan merusak daerah ini.

“Dengan pencalonan saya sebagai Bupati Bangka ini, seharusnya masyarakat bersyukur karena saya masih berjiwa besar dan punya keinginan benar-benar untuk membangun daerah. Memimpin daerah ini tidak lah mudah, penuh dengan tantangan dan terkadang dapat hujatan,” terangnya.

“Kalau saya tidak masuk dalam sistem pemerintahan, tidak akan bisa memperjuangkan kepentingan masyarakat,” dirinya menambahkan.

Karena dirinya sebagai Penasehat NU, ia mengajak seluruh warga NU pada tanggal 27 November nanti memilih kolom yang ada gambar orangnya.

Menurut Mulkan, jika nanti ada orang yang masih memiliki keinginan memilih kolom kosong berarti secara tidak langsung juga berniat untuk menghambat perkembangan daerah ini.

“Mari kita perkuat dan perkokoh terhadap organisasi NU ini. Beda pendapat dan pilihan itu sebuah demokrasi, jangan berpikir secara emosional agar hasilnya baik,” pungkasnya.