Hari Buruh, Azmi Mazid : Jangan Ada Marsinah dan Marsinah Lagi di Negeri Ini
BREBES, metro7.co.id – Tanggal 1 Mei 2024 diperingati Hari Buruh Internasional atau yang disebut May Day. Hari Buruh juga ditetapkan hari libur nasional.
Ada sejarah panjang mengenai buruh, salah satunya tentang Marsinah, seorang aktivis dan buruh pabrik pada masa Orde Baru, yang diculik dan kemudian ditemukan terbunuh pada 8 Mei 1993, setelah menghilang selama tiga hari dan mayatnya ditemukan di hutan dengan tanda-tanda bekas penyiksaan berat.
Mengenang hal itu, Ketua Badan Buruh dan Pekerja Pemuda Pancasila (B2P3) Kabupaten Brebes, Azmi A Mazid mengatakan, jangan ada Marsinah Marsinah lagi saat ini.
“Jangan ada lagi Marsinah dan Marsinah lagi di negeri ini,” ujar Azmi saat diskusi pada acara Forum diskusi anggota badan buruh dan pekerja Pemuda Pancasila Kabupaten Brebes, Rabu (1/5), di salah satu cafe di Limbangan Wetan Brebes.
Azmi menilai untuk meningkatkan SDM dan perlindungan kaum buruh menurutnya harus ada ketentuan dan keberpihakan kepada butuh, salah satunya peran pemerintah dalam meningkatkan Indek Pengetahuan Manusia (IPM).
Menurutnya, dalam meningkatkan IPM ada 5 pilar atau pentahelix yang menunjang, dikatakanya Pentahelix adalah kolaborasi yang melibatkan lima komponen penting.
“Pemerintah, masyarakat, akademisi, pelaku usaha, dan media. Lima unsur inilah yang selalu dilibatkan dalam proses perencanaan, implementasi pembangunan untuk meningkatkan peringkat IPM,” terang Azmi.
Jelang Pilkada Brebes, Azmi juga berharap semua calon Bupati Brebes dapat melakukan presentasi langsung kepada masyarakat bagaiman pandanganya tentang meningkatkan IPM.
“Saya ingin semua calon saya undang untuk bagaimana meningkatkan IPM, melakukan presentasi kepada masyarakat, hal itu agar masyarakat mengetahui sebatas mana para calon mampu meningkatkan IPM Brebes yang saat ini hanya di angka rendah,” kata Azmi.
Peningkatan IPM juga di Amini oleh Ketua B2P3 Tingkat Nasional, Jamaludin yang berkesempatan hadir dalam acara itu.
“Salah satu cara peningkatan IPM adalah pendidikan, maka B2P3 PP Harus hadir bagaimana untuk mendorong program peningkatan IPM, dan harus ada revolusi industri,” jelasnya.
Di Brebes dengan gaji standar itu belum layak, bebernya, apalagi cenderung menggunakan tenaga perempuan, sehingga persoalan itu yang perlu dikelola dengan baik.
Hal sama disampikan Ketua MPC PP Kabupaten Brebes, Wahyudi Nooer Aly, selama 20 tahun lebih IPM Brebes mendapat ranking luar biasa.
“Kita pernah mendapat rengking luar biasa, dulu pernah angka 28 sekarang di 33, bahkan sebelumnya di angka 35,
kenapa IPM kita bisa naik, ternyata kenaikan itu didapatkan dari seseorang pimpinan yang mampu mengelola, maka kami berharap di Pilkada Brebes mendatang masyarakat bisa memilih pemimpin yang berkompeten bukan beruang,” ujar Wahyudin Noeraly yang akrab di sapa Goyud.
“4 kali pemilukada hasilnya di 35 terus. maka bagaimana peran dan tanggung jawab kita untuk dijadikan ajang menaikan IPM, jangan sampai kita memilih pemimpin yang tidak memiliki kapasitas dan jangan menjadi timses orang yang tidak memiliki kapasitas itu,” tegasnya.
Selain itu, Goyud juga mengingatkan ketika memilih seorang Bupati, angka stanting juga harus menjadi perhatian.