JAKARTA, metro7.co.id – Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN diharapkan menjadi momentum bagi Indonesia bisa banyak mengejar ketertinggalan di bidang pertanian, pangan, dan kesehatan.

Wakil Ketua DPR RI, Rachmat Gobel, menegaskan, bagi Indonesia ada sejumlah pekerjaan rumah yang harus dikerjakan Pertama, yaitu membangun ekosistem pertanian yang sehat, berkelanjutan, dan menguntungkan petani.

“Saat ini Indonesia harus bersusah payah mencari pasokan beras ke beberapa negara karena sejumlah negara yang selama ini memasok beras ke Indonesia tak lagi mengekspornya,” tegas Global, dalam rilisnya di InfoPublik, Senin (11/9).

Lebih lanjut, Global mengatakan, mereka mengutamakan pasokan dalam negerinya karena ancaman kekurangan pangan dunia.

“Selain itu, petani selalu mengeluhkan harga pupuk yang mahal dan ketersediaan pupuk maupun harga produk pertanian yang jatuh saat panen,” ujar Politisi Fraksi Partai Nasional Demokrat (Nasdem) ini.

Poin kedua, yakni membangun ekosistem kesehatan yang bermutu, terjangkau, dan berkelanjutan.

Gobel yang juga Pimpinan Koordinator Bidang Industri dan Pembangunan (Korinbang) ini menuturkan, Indonesia hingga saat ini masih tergantung pada impor obat-obatan dan alat-alat kesehatan.

“Dan masyarakat juga mengeluhkan kualitas pelayanan dan ketersediaan fasilitas kesehatan. Di sisi lain, tingkat kesehatan masyarakat masih rentan, bahkan angka stunting anak-anak Indonesia yang masih relatif tinggi,” tandas Legislator Dapil Gorontalo tersebut.