BANGKA BELITUNG, metro7.co.id – Tenaga pengajar TPA/TPQ di Sungailiat mengeluhkan insentif bulanan para guru yang hingga kini belum diterima.

Seorang Kepala Unit TPA/TPQ di Kecamatan Sungailiat, Kabupaten Bangka, berinisial T mengatakan, insentif guru TPA binaannya sudah hampir delapan bulan belum diterima.

“Sekarang enggak dapat lagi, dari mulai Januari 2024 kemarin sampai sekarang,” ucapnya saat ditemui Minggu (4/8) sore.

Lebih ironis lagi dirinya menjelaskan jika insentif pada bulan Oktober hingga Desember 2023 lalu justru dipotong, yang semula 300 ribu rupiah per bulan, menjadi 100 ribu rupiah per bulan.

“Kami kan setahun itu dapatnya 4 kali. Terus triwulan ke-4 itu tinggal 300 ribu dipotong pajak. Jadi dari 300 ribu rupiah, jadi 100 ribu rupiah per bulan,” lanjutnya.

Dia menjelaskan, insentif tersebut dibayar oleh Dinas Pendidikan Pemkab Bangka lewat Bank Sumsel Babel ke rekening masing-masing guru.

Pihaknya, kata dia, sempat pula diminta untuk membuat proposal dan rekening lembaga, tapi hingga kini insentif tersebut pun belum kunjung dicairkan.

Untuk bertahan hidup, guru-guru TPA/TPQ kini hanya menerima pendapatan dari iuaran yang dibayarkan oleh para santri.

“Dari iuran santri itu lah, pak. Bagi-bagi, kadang dapatnya 50 ribu per bulan,” keluhnya.

Selain T, salah satu guru TPA/TPQ lainnya juga mengeluhkan hal serupa. Pengajar berinisial S mengatakan, baru kali ini insentif guru TPA/TPQ tidak dicairkan hingga delapan bulan lamanya.

“Zaman pak Mulkan pernah dipotong, tapi waktu itu memang karena Covid-19. Namun setelah itu lancar dibayar sampai beliau selesai menjabat. Sekarang enggak lancar lagi,” bebernya pada kesempatan yang sama.

Padahal, kata dia, rekan-rekannya sesama guru TPA/TPQ banyak yang berstatus janda. Karena itu, dia berharap pemerintah daerah bisa lebih memerhatikan nasib mereka saat ini.

Selain itu, dirinya pun meminta kepada Mulkan, yang jika nanti kembali menjabat Bupati Bangka, dapat memulihkan kesejahteraan guru TPA/TPQ seperti sebelumnya.

Ia menceritakan, saat Mulkan masih menjabat Bupati Bangka, nasib 1000 lebih guru TPA/TPQ di Kabupaten Bangka selalu diperhatikan dan diprioritaskan oleh Mulkan.

“Sangat diperhatikan sama pak Mulkan. Kami pernah minta bantu sama beliau, karena insentif kami kemarin kami pindah, kami minta tolong sama beliau, alhamdulillah beliau bantu, dan akhirnya keluar, pak, insentifnya,” ungkapnya.

Kini, ketika Mulkan tidak lagi menjabat, dirinya mengatakan bingung harus kepada siapa lagi mengadukan nasibnya.

Apalagi, menurutnya, ada 1000 lebih guru TPA/TPQ di seluruh Kabupaten Bangka yang saat ini bernasib sama dengannya.

“Susah semenjak pak Mulkan enggak menjabat lagi, pak. Enggak tahu sekarang harus mengadu ke siapa lagi kami ini,” keluhnya lirih.

Sementara, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bangka, Rozali, ketika dihubungi Minggu (4/7) malam menjelaskan pembayaran insentif baru bisa diselesaikan setelah adanya transfer dana dari pihak BPPKAD Pemkab Bangka, dan pihak Bakuda Pemprov Babel.

Dana insentif tersebut, kata Rozali, berasal dari APBD kabupaten serta provinsi, yang langsung ditransfer ke rekening masing-masing guru TPA/TPQ.

“Pembayaran insentif bagi guru TPA/TPQ, baik melalui dana APBD Kabupaten Bangka maupun APBD Provinsi Babel baru bisa dicairkan kepada guru-guru tersebut setelah adanya transfer dana dari BPPKAD Kabupaten Bangka dan Bakuda Provinsi Babel yang langsung melalui rekening guru masing-masing,” papar Rozali.

Pencairan insentif itu juga, kata Rozali, dicairkan satu sekali dalam satu tahun, yakni pada akhir bulan Desember, sehingga bukan dicairkan per bulan sekali, atau per triwulan maupun per semester.

“Karena ini bukan gaji, tapi melalui dana hibah, dan kegiatan pencairan insentif tersebut sudah berlangsung selama ini,” ungkapnya.