Jaga Ekosistem dan Cegah Erosi Banjir, Pemkab Tapsel Tanami 1000 Pohon di Sekitaran Sungai Garoga
TAPANULI SELATAN, metro7. co.id – Dalam menanggulangi bencana banjir, Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bersinergi dengan Kapolres Tapsel, Dandim 0212/TS, dan PT Agincourt Resources melakukan penanaman 1000 pohon di sekitaran Sungai Garoga, Desa Garoga, Kecamatan Batang Toru, Sabtu (19/11).
Bupati Tapsel H Dolly Pasaribu yang di wakili Pj. Sekretaris Daerah M. Frananda menyampaikan, penanaman ini bertujuan untuk menjaga ekosistem pohon di sekitaran sungai dan sekaligus menjaga erosi tebing sungai. “Indonesia yang memasuki musim hujan, terlebih di wilayah Tapanuli Selatan saat ini harus kita waspadai. Antisipasi yang kita lakukan hari ini adalah dengan melakukan penghijauan di sekitaran Sungai Garoga Batang Toru,” ujar Sekda.
Lanjut Frananda, adapun jumlah pohon yang akan ditanam disekitaran aliran Sungai Garoga itu sebanyak 1000 pohon dari berbagai macam tanaman. “Adapun jenis tanaman yang kita tanam, seperti Durian, Manggis, Jambu Air, Alpukat dan tanaman Bambu Kuning. Untuk itu, kami ucapkan terima kasih kepada para stakeholders atas kerjasamanya,” ucapnya.
Sementara Kapolres Tapsel AKBP Imam Zamroni mengatakan, dengan kondisi curah hujan yang sangat tinggi saat ini, diperlukan penanganan yang intens. Untuk itu, Kapolres berharap kolaborasi antar stakeholders dapat terus dilanjutkan.
“Karena peristiwa banjir, tanah longsor dapat menimbulkan korban materi maupun jiwa, tentu dalam penanganan ini tidak bisa sendiri-sendiri harus secara bersama-sama membangun kolaborasi dan membuktikan bahwa sinergitas kita betul-betul dirasakan oleh masyarakat sesuai harapan mereka,” katanya.
Sebelumnya Deputy General Manager Operations PTAR, Wira Dharma Putra, mengatakan aksi tanam pohon bersama yang di helat saat peringatan bulan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) dan Hari Menanam Pohon Indonesia ini menjadi momen tepat untuk melibatkan peran serta masyarakat dalam menjaga keseimbangan alam dan lingkungan hidup di tepi Sungai Garoga.
Lanjut Wira, selain daripada turut andil dalam penghijauan sungai, sebelumnya pihaknya sudah menebar bibit ikan jurung di aliran Sungai Garoga sebanyak 17 ribu ekor. “Manfaat kegiatan ini sangat banyak manfaatnya, selain menanggulangi erosi, mengurangi emisi efek gas rumah kaca, menambah suplai oksigen, juga sedikitnya kita sudah membantu kinerja Pemerintah Daerah dalam hal pelestarian alam,” sebut Wira.
Disamping itu upaya pelestarian lingkungan hidup ini diharapkan dapat memitigasi kerusakan aliran sungai dan abrasi di Desa Garoga dan sekitarnya, juga menekan risiko luapan Sungai Garoga akibat perubahan iklim yang bisa berdampak ke pemukiman Desa Garoga yang dihuni 917 jiwa,” katanya.
Penanaman pohon merupakan langkah antisipatif PTAR dalam menyikapi perubahan iklim pada akhir tahun 2022 dengan perkiraan curah hujan tinggi. “Aksi segera untuk memerangi perubahan iklim dan dampaknya selaras dengan penanganan perubahan iklim yang tercakup di poin 13 dari 17 tujuan global dalam agenda Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/ SDG’s),” terang Wira.
Upaya PT. AR dalam kegiatan konservasi Sungai Garoga pernah dilakukan sebelumnya sebagai bentuk mitigasi terhadap aliran Sungai Garoga yang membelah pemukiman masyarakat. “Mitigasi ini penting dilakukan karena banjir sangat mungkin menimpa pemukiman Desa Garoga yang dikelilingi sungai dengan struktur tanah sangat rendah di bagian hulu sungai,” katanya.
Di katakannya bahwa tidak sekedar menanam pohon, namun kegiatan ini, juga memotivasi dan mendorong masyarakat agar semakin peduli dalam menyehatkan lingkungan melalui tindakan bersama, serta mengembangkan budaya menanam dan memelihara tanaman.
Turut hadir, mewakili Dandim 0212/TS, Asisten Administrasi Umum, Kadis PP dan KB, Kadis Pendidikan, Kepala BPBD, mewakili Dinas Pertanian, mewakili Dinas Lingkungan Hidup, Forkopimcam Batang Toru, Kades dan Sekretaris Desa Garoga, Tokoh Agama, Tokoh Adat, dan Para Pelajar. ***