JAKARTA, metro7.co.id – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) terus berbenah diri guna membuktikan bahwa multilateralisme bermanfaat, termasuk saat krisis. Untuk itu, menurut Jokowi, PBB juga perlu melakukan reformasi, revitalisasi, dan efisiensi.

Hal itu disampaikan Presiden Jokowi saat berpidato pada Sesi Debat Umum Sidang Majelis Umum ke-75 PBB di New York, Amerika Serikat (AS), Selasa (22/9) atau Rabu (23/9) pukul 6.30 WIB.

“Saat terjadinya krisis PBB harus lebih responsif dalam menyelesaikan berbagai tantangan global, semua pihak memiliki tanggung jawab untuk terus memperkuat PBB agar tetap relevan dan semakin kontributif sejalan dengan tantangan zaman,” ujar Jokowi.

Menurut Jokowi, Indonesia memiliki keyakinan yang tidak tergoyahkan terhadap PBB dan multilateralisme adalah satu-satunya jalan yang dapat memberikan kesetaraan kolektif dan global leadership harus diperkuat.

“Kita paham bahwa dalam hubungan antarnegara, dalam hubungan internasional setiap negara selalu memperjuangkan kepentingan nasionalnya. Namun jangan lupa, kita semua memiliki tanggung jawab untuk kontribusi menjadi bagian dari solusi bagi perdamaian, stabilitas dan kesejahteraan dunia. Peran PBB dituntut untuk memperkokoh global leadership. Kita membutuhkan spirit kolaborasi dan kepemimpinan global yang lebih kuat untuk mewujudkan dunia yang lebih baik,” kata Jokowi. ***