JAMBI, metro7.co.id – Aksi yang dilakukan Mahasiswa Kerinci dan Kota Sungai Penuh tergabung dari OKP HMI, PMII, IMM, KAMMI, dan seluruh aliansi kampus di hujani gas air mata, dimana pada puncaknya peserta aksi ingin menemui ketua DPRD. Namun dihalangi oleh aparat.

“Kami tidak menghalangi untuk masuk, hanya saja massa yang mau masuk terlalu banyak,” katanya (L.k Simanjuntak) aparat.

Setelah melakukan beberapa kali audiensi, peserta aksi tetap bertahan dengan cuaca hujan.

“Kami tidak minta banyak, surati Sekretariat DPR RI, bahwa Kerinci menolak pengesahan omnibus law secara mendadak,” kata Ahmad Rifki Korlap KAMMI, Kamis (8/10).

Tidak beberapa selang kemudian hujan gas air mata dan batu mulai berterbangan, pada kejadian ini, Haris Pratama, Presma Stie-Sak mengalami luka di bagian kepala dan-lainnya dibawa kerumah sakit dab puskesmas terdekat.

Ketua DPRD Eminuddin di kawal Polres turun untuk menemui massa, untuk melakukan Audiensi nya terbuka.

“Terima kasih kepada aparat yang telah memberi kejutan kepada kami. Hingga kami tau keadilan yang sebenarnya di negeri, permintaan kami hanya satu.
Kami menolak karna Omnibus Law tidak berperikemanusiaan,” ujar Jaka dalam orasinya.

Tak beberapa lama kemudian Ketua DPRD Kabupaten Kerinci menandatangani petisi yang diajukan mahasiswa. *