AMIN Datangi Mapolda Jambi, Diduga Gas Air Mata Masuk Masjid Ar – Raudah
JAMBI, metro7.co.id – Aliansi Muslim Indonesia (AMIN) Provinsi Jambi datangi Mapolda Jambi, yang merupakan gabungan FPI Jambi untuk menyampaikan kekecewaannya terhadap gas air mata yang diduga masuk ke dalam Masjid Ar Raudhoh Telanaipura Kota Jambi, Selasa (20/10/20) lalu.
AMIN sampai di Mapolda Jambi sekitar pukul 15:30 wib langsung di sambut baik oleh Kapolda Jambi, Jumat (23/10/20).
Sukri Ketua FPI Jambi, mengatakan terkait beberapa kali insiden atau atau aksi di Kota Jambi, disini menyampaikan protes terkait masuknya gas air mata dari pihak ke polisian sampai masuk ke dalam masjid.
“Kedatangan kita kesini hanya menyampaikan kekecewaan kita, kekhawatiran kita dan dari Kapolda sudah menyatakan sikap akan melakukan penyelidikan terkait penembakan gas air mata yang sampai masuk ke dalam masjid,” ujarnya.
Kapolda Jambi Irjen Pol Firman Shantyabudi, mengatakan menyambut baik kedatangan AMIN karena hanya untuk berdiskusi yang dibutuhkan dalam situasi saat ini.
“Kedatangan AMIN tersebut, untuk membenarkan informasi terkait tembakan gas air mata yang sampai masuk ke dalam masjid dan sempat viral di media sosial (Medsos),” tuturnya.
Kapolda Jambi Irjen Pol Firman Shantyabudi meyakinkan bahwa anggotanya tidak ada melakukan penembakan gas air mata yang memasuki masjid.
“Untuk apa anggota kita sampai ke sana dan kemarin itu sudah di tanyakan belum sama orangnya, kita semua mengetahui kita semua di lapangan,” ujarnya.
Selanjutnya, Firman menyatakan jangan sampai curiga satu sama lain dan akhirnya di manfaatkan oleh oknum-oknum yang memfitnah untuk membenturkan masyarakat dan umat Islam dengan pihak kepolisian. Dari pihaknya tidak ada unsur kepentingan dalam aksi tersebut, hanya untuk menjalankan tugas.
“Silahkan sampaikan semua aspirasi kita ini negara demokrasi dan tetapi tetap dengan aturanya. Dari seluruh anggota kita dalam mengamankan pendemo dalam penolakan UU Cipta Kerja, dan saya pastikan anggota yang turun sudah berdiri dengan rapi sesuai prosedur (SOP). Kalau memang diketahui anggota saya tidak sesuai SOP akan dilakukan tindakan tegas,” ungkapnya.
Kapolda Jambi Irjen Pol Firman Shantyabudi, mengimbau supaya masyarakat lebih detail dan tidak saling mencurigai, baik antar sesama masyarkat maupun dengan anggota polisi yang sedang menjalankan tugas.
Sementara itu sampai saat ini, pihak polisi tidak ada melakukan penahanan peserta demo Omnibus Law. Tetapi, hanya dilakukan pembinaan dan langsung diserahkan ke orang tua masing-masing
“Kita mengambil langkah penegakkan hukum tidak harus dilakukan penahanan, bisa dengan pembinaan atau sebagainya,” kata firman.
Untuk saat ini, dari pihak kepolisian belum menetapkan tersangka terkait dengan sejumlah kerusuhan tersebut. “Kita juga masih melakukan penyelidikan lebih lanjut lagi,” tukasnya. *