Demo Mahasiswa Tolak Omnibus Law di Jambi Berujung Ricuh
JAMBI, meto7.co.id – Ratusan mahasiswa dan pelajar melakukan unjuk rasa di depan Kantor DPRD Provinsi Jambi, Kamis (8/10). Mahasiswa melakukan demo sebagai bentuk penolakan terhadap pengesahan Undang-Undang Cipta Kerja oleh DPR RI.
Aksi demonstrasi ini awalnya berjalan dengan lancar. Namun, sempat terjadi ketegangan ketika mahasiswa ingin masuk ke Kantor DPRD, karena dicegah oleh polisi.
“Saya membuka ruang kepada teman-teman, dan saya nyatakan mana yang harus kami tandatangani apa yang menjadi tuntutan kita ini,” kata Ketua DPRD Provinsi Jambi Edi Purwanto.
“Tidak ada alasan bagi kami menolak teman-teman untuk masuk kedalam, tetapi dengan kondisi yang terbatas, dengan segala hormat tolong orang-orang perwakilan 30 saja didalam dan saya tunggu untuk diskusi,” tambahnya.
Tetapi para mahasiswa dan pelajar itu menolak, mereka meminta keseluruhannya untuk bisa masuk ke dalam.
Namun tanda-tanda akan terjadi bentrok, terlihat saat massa mulai beringas pada siang hari.
Akhirnya kericuhan terjadi di depan kantor DPRD, bentrok dengan aparat kepolisian tidak dapat di elakkan.
Mahasiswa dan pelajar juga sempat terlibat aksi saling dorong dengan polisi yang melakukan penjagaan ketat.
Pantauan di lokasi, massa awalnya melempari petugas dengan botol. Namun kemudian sebagian massa melempari polisi dengan batu. Terlihat juga massa melempar molotov ke arah polisi.
Saat petugas polisi sudah menghimbau massa untuk tidak bertindak anarkis. Namun massa tidak mengindahkan.
Mobil pengurai massa dikerahkan dengan menembakkan water cannon, massa mundur setelah ada tembakan gas air mata.
Meski begitu, massa terus berupaya memaksa masuk ke Kantor DPRD Provinsi Jambi. ***