KERINCI, metro7.co.id – Lahan Pertanian Masyarakat Sungai Rumpun Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi dihantam Abu Vulkanik beberapa waktu lalu.

Sekitar sepuluh hektar persawahan warga tertimbun menjadi hamparan Vulkanik yang terbawa arus. Hal itu menjadi tontonan ribuan masyarakat yang berbondong bondong ke lokasi tersebut untuk melihatnya.

Kenapa tidak, kejadian itu membuat sontak dan rasa penasaran masyarakat soal bentuk yang menjadi hamparan unik meskipun para petani disana banyak mengalami kerugian soal tanaman padinya.

Upaya dari Pemerintah Kabupaten Kerinci dalam mengatasi abu Vulkanik itu melakukan antisipasi agar kedepannya kejadian serupa tidak menimbulkan kerugian masyarakat.

Melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Kerinci melakukan tindakan menurunkan alat berat ke lokasi.

Tujuannya, untuk dilakukan pembersihan atau normalisasi agar lahan masyarakat yang tertimbun bisa digunakan seperti biasanya.

“Penanganan awal Dinas PUPR Kerinci telah menurunkan alat berat ke lokasi yang tertimbun abu Vulkanik. Karena endapan abu  itu harus kami keruk agar warga bisa menggunakan kembali lahannya. Sampai saat ini Alat berat masih bekerja. Pengerukan dimulai dari bagian bawah, sehingga abu vulkanik yang muncul tidak meningkat ke atas,” ujarnya.

“Jika tidak dilakukan seperti itu maka akan bisa terjadi lebih membahayakan kawasan pertanian, perkebunan, bahkan pemukiman masyarakat,” tambah Maya Kepala Dinas PUPR Kabupaten Kerinci saat berada di lokasi sawah warga yang tertimbun, Kamis (19/1).

Selain itu, Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) Dinas PUPR Provinsi Jambi Yazer Arafat merencanakan pembangunan Kanal dan Turap. Ia akan menyampaikan hasil peninjauannya ke BWSS VI untuk dikoordinasikan menjadi program khusus Sungai Rumpun Kabupaten Kerinci.

“Kejadian serupa bakal sering terjadi, dan bisa mengancam warga yang bermukim di kaki Gunung Kerinci, terutama di aliran Sungai Rumpun. Nanti akan saya koordinasikan soal pembangunan Kanal dan turap ke BWSS VI. Tapi PUPR Kerinci harus melaksanakannya dulu,” bebernya.

Dengan maksud Balai Provinsi menangani apa kabupaten kerinci menangani apa sehingga kedepannya banjir abu vulkanik yang dibawa arus sungai dari puncak gunung bisa diantisipasi dengan baik dan tidak meluap ke lahan pertanian, perkebunan, dan pemukiman warga.

“Meskipun tahap awal antisipasi abu vulkanik sudah dilakukan upaya oleh PUPR Kabupaten Kerinci berupa normalisasi aliran sungai, dengan cara mengeruk menggunakan alat berat, Kami rasa satu alat saat ini yang diturunkan Pemerintah Kabupaten Kerinci sudah cukup,” ujarnya..

Melalui program yang direncanakan itu, masyarakat Kerinci Rosmina sangat mengapresiasi tindakan dari Pemerintah Daerah, Provinsi maupun Pusat. Sebab melalui dari pembangunan perencanaan Kanal dan Turap adalah antisipasi dari bencana Abu Vulkanik yang menyerang persawahan warga Sungai Rumpun.

“Saya sangat mengapresiasi perencanaan dari Kepala Bidang SDA Provinsi Jambi soal pembangunan Kanal dan Turap. Hal itu adalah bagian antisipasi agar abu Vulkanik tidak terulang menyerang Persawahan Sungai Rumpun dan menghindari juga ke pemukiman warga setempat dari bencana ini. Oleh sebab itu Kerinci menantu program itu agar terealisasi. Tindakan cepat dari Dinas PUPR Kabupaten Kerinci yang sudah melakukan normalisasi ini merupakan bantuan untuk seluruh warga Sungai Rumpun,” tutupnya.