TANJABTIM, metro7.co.id – Konflik Lahan antara Korporasi dengan masyarakat di wilayah Tanjab Timur hingga kini belum tuntas diselesaikan oleh Pemerintah Daerah. Padahal Konflik Lahan itu sudah berlangsung cukup lama dan sudah menjadi issu tahunan dalam Ajang Pemilihan Kepala Daerah.

Serekat Petani Indonesi Wilayah Tanjab Timur, melalui Koordinator Polhukam, Rajali mengungkapkan, hingga detik ini Pemerintah Daerah Tanjab Timur belum mampu menyelesaikan konflik-konflik lahan yang terjadi antara Perusahaan Perkebunan dengan masyarakat setempat.

Rajali menyebutkan, ketidakberhasilkan Pemda Tanjab Timuŕ dalam menyelesaikan Persoalan Konflik Agraria ini adalah bukti Pemkab Tanjabtim tidak punya nyali alias takut berhadapan dengan orang-orang yang diduga mempunyai kepentingan.

“Saya kira hingga saat ini konflik agraria diwilayah Tanjab Timur masih menjadi PR besar bagi Pemda setempat, karna hampir 80% perusahaan perkebunan diwilayah Tanjab Timur ini bermasalah semua, baik konflik lahan maupun tidak memenuhi kewajibannya,” ungkapnya, Sabtu (29/08/2020).

Rajali menambahkan, pihaknya bukan menuduh tapi menduga bahwa, ada kepentingan besar yang melibatkan oknum-oknum sehingga konflik agraria ini tidak pernah usai.

“Kita mendesak Pemda Tanjabtim harus serius dan berani membela para petani ataupun masyarakat yang haknya diambil oleh Perusahaan, Pemkab harus berada terdepan dalam melindungi masyarakatnya,” tutupnya dengan nada tinggi. *