BANDUNG, metro7.co.id – Kebijakan yang telah dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Bandung, untuk meringankan beban warga yang terkonfirmasi positif covid-19 bagi warga yang sedang melakukan Isolasi Mandiri (Isoman) di rumah untuk memutus mata rantai covid- 19 dirasa belum adil.

Hal tersebut di keluhkan AI (46) warga Kampung Pasir Karamat, Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung. Selama 13 hari menjalani Isoman baru mendapatkan bantuan beras 3 Kg, Gula Putih 1/5 Kg, Mie Instan 5 Bungkus, Susu Kental Manis 1 Kaleng, Kecap 1 Botol dan Vitamin.

AI juga menyayangkan kedua orang tuanya yang tidak mendapatkan sedikitpun bantuan apapun dari pihak Pemerintah, padahal sebelumnya, orangtuanya termasuk yang terpapar Covid-19.

“Sampai saat ini, sudah 13 hari lebih, tidak pernah dikunjungi oleh pihak Puskesmas Sukajadi hanya dari Pemerintah Daerah Bandung melalui pemdes Desa Keramat Mulya yang mengirimkan bantuan sembako, itupun tidak merata,” ujarnya.

Dia menambahkan, beberapa anggota keluarganya juga telah terkonfirmasi positif Covid-19, seperti Kakek dan Neneknya yang terpaksa harus melakukan Isoman.

“Saya pun terpaksa harus membuat saung untuk isoman di belakang rumah, karena takut anggota keluarga yang lainnya tertular,” tambahnya

Berdasarkan hasil tes dari puskesmas Sukajadi, ada 3 keluarga AI yang terkonfirmasi positif covid-19 dari Nenek, Kakek, Cucu dan Buyut kemudian di rujuk ke Rumah Sakit Soreang.

“Namun tidak mendapatkan pelayanan medis, dengan alasan ruangan penuh, lalu pasien dirujuk ke Rumah Sakit Al Ikhsan, alhamdulillah pasien mendapatkan penanganan secara medis,” kata AI saat ditemui di rumahnya, Kamis (29/7/2021).

Sebelumnya lanjut AI, pernah di bawa ke beberapa Rumah Sakit untuk dirawat, namun selalu ditolak dengan alasan ruangan penuh, sampai terakhir di RS Al Iksan baru mendapatkan penanganan medis lalu disarankan untuk melakukan Isoman di rumah dan berkoordinasi dengan pihak Puskesmas Sukajadi.

AI juga menuturkan, pihaknya beserta keluarga sudah difoto di Rumah Sakit Al Iksan, untuk melakukan koordinasi dengan Puskesmas Sukajadi, “Tetapi sampai sekarang tidak ada yang datang memperhatikan kami selama Isoman,” kata AI.

Senada dengan hal tersebut, ACH (65Thn) warga Kampung Legok Kole juga mengeluhkan bahwa selama Isoman di rumahnya, kurang lebih satu bulan belum ada bantuan obat-obatan maupun sembako.

Ditempat terpisah Kepala Puskesmas Sukajadi melalui Petugas Sanitarian dan Promosi Kesehatan, Silvia mengatakan, pihaknya selalu melakukan koordinasi dengan pihak Satgas covid-19 ke setiap Desa dan selalu menganjurkan kepada warga yang sedang melakukan isoman agar selalalu mematuhi protokol kesehatan.

Sementara, (Pjs) Kepala Desa Keramat Mulya Kecamatan Soreang, Sarip Bulton melalui pesan Whatsappnya, Kamis (29/7) mengatakan, pihaknya sudah mendistribusikan 156 paket sembako kepada warga yang menjalani isolasi mandiri, dan mendistribusikan tenda posko kepada 5 dusun di Desa karamat mulya.

“Pendataan selalu update dan bekerjasama dengan puskesmas Sukajadi, di Desa Karamat Mulya warga yang terkonsfirmasi positif covid-19 sisa 9 orang , isolasi mandiri 9 orang, meninggal 6 dan sembuh 166 orang,” pungkasnya.*