BREBES, metro7.co.id – Beberapa waktu lalu beredar luas sejumlah tenaga pendidik SD dan SMP di lingkungan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dindikpora) Kabupaten Brebes mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) tentang cara pengoperasian aplikasi rencana kegiatan dan anggaran sekolah (Arkas).

Dalam pelaksanaan kegiatan bimtek angkatan ke satu pada tanggal 7-9 Februari dan angkatan ke dua pada tanggal 9-11 Februari 2022 di Solo, Provinsi Jawa Tengah.

Sayangnya ratusan peserta usai mengikuti kegiatan Bimtek terkonfirmasi virus corona, bahkan disinyalir berbau kepentingan.

Hal tersebut disampaikan Ahmad Sugiharto, salah satu penggiat anti rasuah di Brebes. Pihaknya sangat menyayangkan kegiatan Bimtek di Solo kemarin, dimana mengakibatkan puluhan peserta terkonfirmasi Covid-19.

“Bukannya mendapatkan kabar baik, eh malah menambah kasus baru Covid-19,” ujar Sugiarto saat ditemui di kantor, di Desa Rancawuluh, Kecamatan Bulakamba, Rabu (16/2).

“Ini bisa dijadikan pelajaran sekaligus peringatan kepada SKPD pemerintahan Kabupaten Brebes yang tidak mengedepankan fasilitas kearifan lokalnya sendiri, apa saja kegiatannya selalu keluar kota, padahal situasi kondisi masih dalam pandemi,” tegasnya.

Bahkan, pegiat anti korupsi itu menilai kemungkinan adanya kepentingan dan tidak menutup kemungkinan adanya indikasi penyalahgunaan anggaran dalam pengelolaanya.

“Pemkab Brebes tidak mengedepankan fasilitas kearifan lokalnya sendiri, Apa saja kegiatanya selalu keluar kota, padahal situasi kondisi masih dalam pandemi, ini tidak menutup kemungkinan dalam kegiatan yang dibiayai oleh Negara itu bisa saja terjadi ada indikasi penyalahgunaan anggaran dalam pengelolaanya, sehingga bisa menimbulkan kerugian keuangan Negara,” jelasnya.

Pasalnya, dikatakan lagi, salah satu dari peserta Bimtek yang diselenggarakan Dindikpora Kabupaten Brebes di Hotel Lorin Solo Jawa Tengah, ia mengaku mendapatkan uang lelah dari panitia penyelenggara.

“Salah satu peserta dari korwil Larangan ‘mengaku diberi uang lelah, namun tidak berani menyebut nilainya,” sebutnya.

“Ia mengaku berangkat pada Tanggal 9 Februari 2022 bersama dengan rombongan Korwil Kecamatan Larangan Kabupaten Brebes. Selama di sana ia mengaku senang karena banyak mendapat ilmu baru dari para narasumber yang berasal dari Universitas Wahid Hasyim (Unwahas).

Peserta, jelasnya, menyebut mendapat fasilitas yang sangat bagus dari konsumsi, kamar hotel yang diselenggarakan panitia juga sangat memuaskan, dimana tiap-tiap kamar diisi dua orang peserta dan sangat mewah.

“Saya meminta agar Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) RI pusat turun langsung untuk mengaudit tentang pelaksanaan kegiatan tersebut, karena kegiatan itu semua menggunakan keuangan Negara,” katanya..

Sementara, Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Brebes Juwita Asmara, terkait anggarannya mengaku lupa.

“Itu bisa ditanyakan langsung ke bagian keuangan, kegiatan Bimtek di Solo itu bekerjasama dengan Universitas Wahid Hasyim,” pungkas Juwita lewat pesan WhatsApp.