BREBES, metro7.co.id – Mendekati pemilihan kepala desa di Desa Wangandalem, Kabupaten Brebes diwarnai sedikit ketegangan.

Pasalnya, pendukung Cakades 01 merasa janggal dengan hasil DPT yang di data panitia, sehingga memicu warga luruk panitia untuk meminta klarifikasi.

“Kami warga wangandalem bermaksud mempertanyakan kepanitia pilkades, dimana dalam catatan kami daftar pemilih tidak sesui,” kata Fauzi.

“Dalam catatan yang kami miliki itu ada selisih hampir 500 hingga 800 nama, maka kami meminta klarifikasi untuk kejelasanya,” lanjut Fauzi.

Sementara dalam rapat klarifikasi, Kamis (12/5), di Kantor Balai Desa setempat yang dihadiri unsur Forkopimcam, warga dan dua calon kades, panitia mengaku keteledoranya.

Menurutnya ketidaksesuaian data lantaran panitia melakukan pendaftaran selain door to door juga mengacu di data SIAK (Sistem Informasi Administrasi Kependudukan).

“Dalam data SIAK, 1 orang ternyata memiliki 3 NIK, sementara data warga yang pindah kependukan tidak mengurus administrasi, disini ada kekawatiran saat pantarlih tidak mendata tiba tiba orangnya ada takutnya panitia yang dipersalahkan,” ujar Ketua Panitia Pilkades Desa Wangandalem, Dedi Santoso.

Adi Santoso memaparkan, sebelum diverifikasi jumlah DPT 4152 dan setelah dilakukan verifikasi jumlah DPT 3409 Segingga selisih 743 nama.

Darmadi, salah satu perwakilan warga yang meminta klarifikasi DPTmengatakan, kami menerima keterangan dari panitia pilkades, dimana sesuai data yang kami miliki ternyata usai di verifikasi hasilnya sesuai.

Sebenarnya ini sangat mengherankan bagi kami, untung dengan sikap cermat dan teliti sehingga bisa mengungkap kebenaran ini.

Kalau masalah ini tidak di luruskan justu setelah hasil pilkades bisa terjadi hal hal yang tidak dinginkan.

Camat Brebes, Asip Fauzan yang hadir di acara tersebut bersyukur sudah selesai. “Tinggal nunggu berita acara, kami harap semua bisa mensukseskan pilkades ini,” harapnya.