BREBES, metro7.co.id – Persoalan sampah yang terus tak terpecahkan akibat kurang kepedulian masyarakat berdampak pada penyumbang terbesar sampah di Brebes.

Tercatat sampah rata-rata di Kabupaten Brebes sekitar 997 Ton berasal dari limbah rumah tangga. Sedangkan dari industri menyumbang sekitar 300 Ton dalam sehari. Hal tersebut tentu sangat berdampak pada lingkungan dan kesehatan masyarakat.

Untuk mengatasi persoalan tersebut, Pemerintah Kabupaten Brebes meluncurkan gerakan inovasi atasi permasalahan sampah, dan Desa Mandiri Sampah melalui Brebes Bebas Sampah Plastike Pilah Pilih Olah Sampah dari Rumah (Saripah Bestie Pipih Opah).

Gerakan itu diluncurkan Pj Bupati Brebes Urip Sihabudin sekaligus dalam rangka peringati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) dan Hari Bumi.

Peringatan HPSN yang digelar di Lapangan Desa Bulakelor Kecamatan Ketanggungan, Brebes pada Jumat (26/5), Pj Bupati Brebes mengatakan pemanasan global yang dirasakan salah satu pemicunya adalah sampah plastik yang dibakar. Dari itu Urip mengajak masyarakat bisa memilah sampah dari rumah.

“Panas yang kita rasakan hari ini karena pemanasan global, salah satu penyebabnya sampah plastik yang dibakar, ini tingkah laku kita. maka ayo kita bijak olah sampah dari rumah. namun bukan hanya gerakan ini saja yang diluncurkan, utamanya pelaksanaan yang harus dilakukan bersama-sama, agar tidak mencemari lingkungan kita,” ajak Urip.

Urip menuturkan, dia sering melewati jalan desa dan masih ada tumpukan sampah, termasuk di Desa Bulakelor dan sekitaran wilayah Ketanggungan. Ada juga warga yang masih sengaja membakar sampah.

“Warga yang membakar sampah banyak di sini, baiknya sampah itu diolah, kita bisa mulai dari sumbernya dari rumah dari awal kita berkegiatan,” ujarnya.

Urip mengimbau agar masyarakat membeli bahan-bahan sesuai kebutuhan agar tidak mubazir. Memulai dengan menggunakan sesuatu yang bisa didaur ulang, kurangi penggunaan botol plastik ganti tumbler agar sampah tidak menumpuk di mana-mana.

Sementara Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Sampah (DLHPS) Kabupaten Brebes La Ode Vindar Aris Nugroho menyampaikan, gerakan hari itu bertujuan untuk mencapai gerakan desa mandiri sampah, masyarakat dari rumah bisa melakukan proses pengolahan sampah dengan baik.

“Kita berkolaborasi multihelix dari berbagai pihak, hari ini kita didukung langsung Staf Ahli Kemendagri, itu bukti dukungan dari pusat, dari sini juga banyak seperti akademisi, komunitas peduli lingkungan, unsur masyarakat dan lainnya,” jelasnya.

La Ode melaporkan, dari data yang ada timbulan sampah liar di Kabupaten Brebes ada 80 titik tersebar di 17 kecamatan. Ini harus menjadi perhatian dan kepedulian bersama tidak bisa hanya dari pemerintah, tapi harus ada sinergi dan kolaborasi seluruh pihak, stakeholder yang ada di Kabupaten Brebes.

“Dengan adanya gerakan ini kita sangat mengharapkan peran serta masyarakat, sebagaimana UU No 18 Tahun 2008, yakni peran pemerintah dan masyarakat serta komponen stakeholder yang ada bersinergi dan berkolaborasi untuk menangani sampah,” tuturnya.

Disebutkan La Ode, 53 persen sampah yang berakhir di TPA sebagian besar adalah sampah rumah tangga sebagai porsi terbesar.

Pada kesempatan tersebut dilakukan pemberian bantuan gerobak dan tempat sampah, bantuan telur untuk atasi stunting dan penanaman pohon.