BREBES. Metro7.co.id –  Jembatan kereta api jalur hulu Jakarta-Surabaya sungai Glagah Dukuh Timbang Desa Tonjong Kecamatan Tonjong Kabupaten Brebes Jawa Tengah terputus pada Senin (11/1/2021) malam. Akibat pilar penyanggah jembatan berketinggian 22 meter ambruk.

Danramil 09 Tonjong Kodim 0713 Brebes Kapten Infantri Ngadino melalui Babinsa Iskandar mengatakan, kerusakan jembatan terjadi pada pukul 21:30 Wib di KM 305/56, pilar penyangga jembatan ambrol sehingga mengakibatkan rangkaian besi penyanggah rel kereta sepanjang 50 meter ambruk.

“Putusnya jembatan karena salah satu pilar penyanggah roboh, diduga kuat pilar jembatan diterjang banjir besar kali Glagah sejak Senin petang juga mengakibatkan kondisi tanah labil,” terang Iskandar.

Berdasarkan sumber yang diperoleh dari masyarakat warga Desa Tonjong Kecamatan Tonjong Kabupaten Brebes Jawa Tengah. Sebelum insiden ambrolnya pilar penyanggah jembatan kereta api, wilayah Kecamatan Tonjong diguyur hujan dengan intensitas tinggi.

“Waktu kemarin malam hujannya sangat besar sekali, tidak salah mulai pukul 15.00 Wib sampai pukul 23.30 Wib malam tidak berhenti-henti, kemudian air sungai Glagah besar dan banjir,” ucap mang Surif (45) warga Desa Tonjong Selasa (12/1/2021) dengan bahasa khas jawa dilokasi runtuhnya jembatan.

Tatang Iratmaja salah satu pegawai PJKA/PDR Tonjong Selasa (12/1/2021) memaparkan, sebelum banjir terjadi kenaikan debit air sungai mulai pukul 18:15 Wib dan puncaknya pada pukul 21:00 Wib. Terjadinya pilar jembatan ambrol karena tidak kuat menahan derasnya air.

“Masing – masing jembatan mempunyai 4 pilar, sedangkan yang roboh salah satu pilar jalur hulu sebelah barat,” jelasnya.

Pantauan di lokasi rangkaian rel kereta api masih menggantung, serta lokasi kejadian sudah dipasang garis pembatas (Police Line). Insiden ini kali terjadi baru pertama sepanjang puluhan tahun dioperasikannya kereta api jalur Jakarta – Surabaya.

Sementara ini belum bisa ditaksir betapa kerugian akibat runtuhnya pilar penyanggah, dan untuk jalur kereta api Jakarta – Surabaya di tutup. “Kami bersama TNI dan Polri terpaksa memasang Police Line untuk keamanan, sehubungan warga berdatangan untuk melihat runtuhan secara dekat,” imbuh Tatang.