BREBES, metro7.co.id – Pekerjaan peningkatan jalan poros Sena Sengon – Tanjung di Kecamatan Tanjung Kabupaten Brebes akhirnya menuai protes warga.

Pasalnya mereka menduga proyek yang dibiayai Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Brebes tahun anggaran 2023 dikerjakan asal jadi.

Bahkan proyek latasir jenis B dan lapensit dengan anggaran sekitar hampir Rp200 juta, volume sekitar 237 X 3 meter itu diduga ada sebagian tidak memiliki dasar aspal.

Hal itu disampaikan salah satu warga Desa Sengon Tanjung yang juga merupakan aktivis.

“Pekerjaan peningkatan jalan itu kami rasa untuk pemasangan dasar Latasir kurang aspal sehingga mudah terjadi kerusakan, hal itu terbukti baru beberapa hari saja rampung, namun kondisinya sudah melepuh,” tutur Casroni tanggapi proyek di Desanya.

Lebih jauh ia juga mengungkapkan selain diduga asal jadi, proyek tersebut juga diduga ada yang tidak didasari aspal sebagai perekat sekitar 30 meter.

“Selain itu saya nilai ada sekitar kurang lebih 30 meter dasar yang tidak di kicir aspal, sehingga rawan mengelupas,” lanjutnya.

Ia juga mempertanyakan papan nama yang tertera tidak dilengkapi kalender hari kerja dan pelaksana kerja, sehingga menurutnya menjadi pertanyaan.

Hal sama dikeluhkan warga lain. Ia yang tidak mau disebut namanya mengeluh lantaran selain proyek jalan dirasa kurang maksimal, tidak adanya papan himbauan bagi pengguna jalan juga merepotkan pelintas.

“Saya tidak tahu ada pekerjaan pengaspalan di jalan ini karena tidak adanya papan himbauan, sehingga akhirnya saya terjebak. Seharusnya ada papan himbauan untuk pengguna jalan, Sehingga tidak merepotkan pengguna jalan,” tutur warga pelintas.

Ardi Winoto, Kepala Desa Sengon sendiri mengaku tidak tahu.

“Kami Pemerintah Desa Sengon pun tidak tahu ada pekerjaan tersebut. baru tahu setelah adanya laporan dari warga setempat, dan informasinya itu Proyek APBD, aspirasi dari anggota Dewan Hanura DPRD Brebes,” jelas Kepala Desa Sengon di kantornya.

Dikutip dari beberapa informasi berita online, Proyek tersebut di kerjakan rekanan. Dalam rilisanya, salah satu pekerja mengaku tidak tahu adanya tidak menggunakan aspal.

“Terkait pekerjaan sekitar 30 meter tidak ada dasar aspal sebagai perekat, itu saya kurang tahu, coba tanya dengan pelaksananya yang orang Jatibarang,” kata salah satu pekerja seperti dikutip dari berita online kabar exspres.

Sementara Kepala Dinas PU Kabupaten Brebes, melalui kepala UPT wilayah Tanjung, Rojikin saat dimintai tanggapanya hingga berita tayang enggan memberikan komentar, ia hanya menginformasikan akan hubungi balik. “Iya mas. Nanti tak hubungi, Mas,” tulis Rojikin, Kamis (27/7) melalui chat WhatsApp.