BREBES, metro7.co.id – Sekitar 2500 orang tumplek di jalan arah menuju kantor DPC PDI-P di Jalan Taman Siswa Brebes.

Mereka datang untuk menunjukkan dukungannya kepada Anggota DPR Fraksi PDIP, Paramitha Widya Kusuma mendatangi kantor DPC PDIP Brebes, Jawa Tengah untuk mengambil formulir Bacabup, Sabtu (4/5).

Gilang dari Jatibarang yang ikut dalam rombongan mengaku semangat mendukung Paramitha Widya Kusuma lantaran dianggap layak dan mampu.

“Hari ini kami tunjukkan dukungan kami kepada Mbak Mitha (Sapaan akrabnya, red) untuk maju sebagai Bupati Brebes, Sosok Mbak Mitha itu sudah layak dan mampu memimpin Brebes, selain ia adalah kader, Mbak Mitha juga tidak dipungkiri telah banyak program nyata untuk masyarakat Brebes saat menjadi anggota DPR RI,” ujar Gilang.

Masih kata Gilang, Mitha adalah anggota DPR yang berperan membantu pengangkatan honorer tenaga kesehatan.

“Saat itu pernah muncul polemik formasi PPPK di Brebes yang diajukan sebanyak 2555 namun hanya 1742 yang disetujui, lainya dihapus, dari keprihatinan itu Mitha akhirnya turun tangan melobi lobi dan berhasil mengembalikan yang dihapus,” beber Gilang.

Selain itu, kata Gilang, program pengentasan kemiskinan melalui bedah rumah, pemasangan listrik gratis, bantuan beasiswa, alsintan dan banyak lagi membuktikan Paramitha telah bukti nyata dan harus mendapat dukungan.

Sementara Paramitha yang diiringi ribuan pendukung tiba di kantor DPC PDIP pukul 11.00 WIB. Setiba di sekretariat partai, rombongan kemudian ditemui oleh Ketua Pendaftaran Bacabup Sukirso beserta jajarannya.

Pada keterangan persnya, wanita yang akrab disapa mba Mitha ini menegaskan, alasan dia ingin mengikuti kontestasi pilkada karena ingin membangun Brebes lebih baik.

“Saya ingin pulang kampung, makanya pemilu kemarin sengaja tidak mencalonkan diri. Bila jadi Bupati pengin membangun Brebes lebih baik,” ujar Mitha usai pengambilan formulir.

Dia menambahkan, dengan menjadi bupati, akan lebih mudah dalam melakukan membenahi segala hal. Beberapa diantaranya soal kemiskinan ekstrem, stunting dan pendidikan.

“Masalah kemiskinan, kesehatan dan pendidikan itu prioritas utama yang perlu dibenahi. Jangan sampai kondisinya makin memburuk,” tandas Mitha.

Meski selama menjadi anggota DPR sudah banyak membawa bantuan, namun diakuinya belum bisa menyelesaikan masalah tersebut.

Dia mencontohkan, bantuan rumah tidak layak huni sebanyak 1700 unit belum bisa menyelesaikan sepenuhnya.

“Program bedah rumah harus menjadi prioritas agar masyarakat bisa lebih sejahtera,” ujarnya yang didampingi suaminya.