BREBES, metro7.co.id – Sejak pandemi Covid-19 melanda, secara tidak langsung memaksa pola hidup masyarakat berubah, namun juga tidak mesti harus dihantui kekhawatiran berlebih, bahkan untuk berobat ke rumah sakit sekalipun.

Masyarakat tidak perlu khawatir berobat ke rumah sakit, Seperti yang di terapkan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Brebes, rumah sakit milik Pemda Brebes tersebut di ketahui sejak awal pandemi telah menerapkan protokol kesehatan (prokes) yang sangat ketat, diantaranya menerapkan Skrining (Membedakan pasien covid dan non covid), menempatkan kebutuhan pendukung prokes dan memisahkan antara bangsal penyakit berat dan ringan.

“Kami menerapkan prokes yang sangat ketat dimana agar aktivitas orang orang di rumah sakit ini untuk tetap terlindungi dari penularan penyakit berbahaya, bahkan untuk pasien antara bangsal penyakit berat dan ringan kami pisahkan,” tegas Wakil Direktur Pelayanan RSUD Brebes, dr Aries Suparmiati saat ditemui diruang kerjanya, Senin (31/1).

”Penerapan standar prokes dimulai dari masuk RSUD, antrean, hingga pelayanan kesehatan dari tenaga medis, kita menerapkan penjagaan dan pengawasan siaga 24 jam penuh untuk ruang perawatan, Jadi jangan khawatir akan ada penularan,” ungkapnya.

dr Aries Suparmiati menambahkan, selama pandemi khususnya dalam beberapa tahun terakhir ini memang terjadi penurunan jumlah pasien umum baik rawat jalan maupun rawat inap, hal itu mungkin masih adanya kekhawatiran masyarakat tertular penyakit di rumah sakit.

Namun di sampaikanya penurunan tersebut dimungkinkan karena adanya kekhawatiran dari warga terkait penularan penyakit berat, mengingat RSUD merupakan rumah sakit rujukan untuk pasien Covid-19,

“Jadi pada saat covid sudah mulai turun, kembali kita memberikan himbauan kepada masyarakat agar jangan takut untuk berobat ke rumah sakit brebes, beberapa tempat yang dulu dijadikan ruang isolasi juga sudah kita jadikan ruang rehabilitasi, contohnya di ruang wijaya kusuma, sekarang sudah menjadi ruang VIP, bangsal isolasi hanya di bangsal mawar dan bangsal yang lain untuk merawat pasien umum,” bebernya

Pihaknya juga sudah melakukan skrining dari awal masuk ke ruang UGD, skrining kemudian jika pasien pertama masuk diketahui adanya penyakit berat menular, kita pisahkan antara pasien berat dan ringan.

“Kami menerapkan skrining sejak awal pandemi dan sampai sekarang masih diberlakukan. Kami juga tegaskan jika rumah sakit brebes tidak membeda bedakan pasien, semua masyarakat yang sakit kita layani dengan maksimal, baik itu masyarakat umum pasien BPJS maupun SKTM kita layani dengan baik,” beber dr Aries Suparmiati.

Lebih lanjut dr Aries Suparmiati mengatkan untuk meningkatkan pelayanan, RSUD Brebes saat ini memiliki ruang pelayanan terbaru, yaitu perawatan ruang PICU (Pediatric Intensive Care Unit) atau ruang perawatan intensif untuk bayi (sampai usia 28 hari) dan anak-anak yang memerlukan pengobatan dan perawatan khusus,

“Yang terbaru kami juga memiliki pasilitas ruang PICU dimana dimaksud memaksimalkan pelayanan menangani pasien khusus bayi guna mencegah dan mengobati terjadinya kegagalan organ-organ vital yang sebelumya masih digabung dengan pasien dewasa, saat ini sudah kami pisahkan, dan itu sudah beropasi dari Desember kemarin,” lanjutnya.

“Kedepan kami berharap ketika gedung yang baru telah selesai yang nantinya gedung baru tersebut akan di fungsikan untuk bagian penunjang, seperti Radiologi, Laboratorium, ICU, Isolasi dan semua demi ikhtiar rumah sakit brebes menuju “Menjadi Rumah Sakit Rujukan Pelayanan Kesehatan Bagi Masyarakat Brebes dan Sekitarnya Yang Bermutu, Memuaskan dan mandiri,” pungkasnya.