CILACAP, metro7.co.id Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Cilacap dengan agenda mendengarkan Pidato Kenegaraan Presiden RI dalam rangka Peringatan HUT Ke-76 Kemerdekaan Republik Indonesia dalam Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI, serta Penyampaian RUU tentang APBN Tahun Anggaran 2022 disertai Nota Keuangan dan Dokumen Pendukungnya secara virtual di Ruang Rapat DPRD Kabupaten Cilacap lantai 2, Senin (16/8/2021). 

 

Ketua DPRD Cilacap Taufik Nurhidayat didampingi Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji, para Wakil Ketua DPRD Cilacap seperti Sindy Syakir, Saiful Musta’in, Purwati, dan para anggota DPRD. 

 

Juga hadir Sekda Cilacap Farid Ma’ruf, para Asisten Sekda, serta Kepala Bagian Hukum dan Persidangan Sekretariat DPRD Cilacap. 

 

Rapat dihadiri oleh 47 orang anggota DPRD Cilacap.

 

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, sampai saat ini pandemi Covid-19 masih belum berakhir. Di tahun 2022 kita masih akan dihadapkan pada ketidakpastian yang tinggi. Kita juga harus bersiap menghadapi tantangan global lainnya, seperti ancaman perubahan iklim, peningkatan dinamika geopolitik, serta pemulihan ekonomi global yang tidak merata. 

 

“Pandemi itu seperti kawah candradimuka yang menguji, mengajarkan, dan sekaligus mengasah. Pandemi memberikan beban yang berat kepada kita, beban yang penuh dengan risiko, dan memaksa kita untuk menghadapi dan mengelolanya. Semua pilar kehidupan kita diuji, semua pilar kekuatan kita diasah,” kata Presiden RI dalam pidatonya.

 

Presiden menambahkan, upaya pembangunan infrastruktur terus dilanjutkan untuk menyatukan bangsa sekaligus mempermudah akses perekonomian. 

 

Jokowi mengakui jika pandemi telah menghambat pertumbuhan ekonomi, tapi pemerintah tetap fokus pada perekonomian masyarakat dan investasi.

 

“Realisasi investasi sekitar Rp 442 triliun, dimana 51 persen ada di Pulau Jawa yang telah menyerap 600 ribuan tenaga kerja. Kolaborasi dalam dunia usaha akan membangun usaha yang berbasis teknologi. Mari kita saling menjaga dan saling membantu,” tandas Jokowi.

 

Oleh karena itu, katanya, APBN tahun 2022 harus antisipatif, harus responsif, dan fleksibel merespons ketidakpastian. Namun, tetap mencerminkan optimisme dan kehati-hatian.

 

Menurut Presiden, APBN berperan sentral dalam melindungi keselamatan dan sekaligus menjadi motor pengungkit pemulihan ekonomi. 

 

Sejak awal pandemi, ia menyebut bahwa pemerintah telah menggunakan APBN sebagai perangkat kontra siklus, pengatur keseimbangan rem dan gas, pengendali penyebaran Covid-19, pelindung masyarakat yang rentan, dan sekaligus pendorong kelangsungan dunia usaha.

 

“APBN berperan sentral dalam melindungi keselamatan masyarakat dan sekaligus sebagai motor pengungkit pemulihan ekonomi. Strategi tersebut pun membuahkan hasil. Mesin pertumbuhan yang tertahan di awal pandemi sudah mulai bergerak. Pada kuartal kedua 2021, pertumbuhan ekonomi nasional mampu tumbuh 7,07 persen dengan tingkat inflasi yang terkendali di angka 1,52 persen,” imbuhnya.

 

Capaian ini, kata Jokowi, harus terus dijaga momentumnya. Reformasi struktural harus terus diperkuat. UU Cipta Kerja, Lembaga Pengelola Investasi, dan Sistem OSS Berbasis Risiko adalah lompatan kemajuan yang dampaknya bukan hanya pada peningkatan produktivitas, daya saing investasi dan ekspor, tapi juga pada penciptaan lapangan kerja yang berkualitas dan pemulihan ekonomi yang berkelanjutan.

 

Usai acara, Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji berpesan kepada masyarakat untuk terus mengisi kemerdekaan dengan membangun daerah. 

 

“Daerah yang merdeka adalah yang bisa meminimalisir orang miskin. Bagaimana agar mereka dapat bekerja dan bangkit ekonominya,” ungkap Tatto. 

 

Ketua DPRD Cilacap Taufik Nurhidayat juga mengatakan, masyarakat Kabupaten Cilacap harus menggelorakan semangat 45, semangat persatuan dalam menghadapi pandemi. 

 

“Hari ini kita lagi berperang melawan Covid-19. Kalau kita punya keinginan yang teguh dari lubuk hati kita yang tulus, insya Allah Tuhan akan memberi, alam semesta akan memberi,” tandas Taufik.

 

Ditambahkan, tahun ini targetnya Covid-19 segera berakhir, ekonomi segera dikembalikan, kemudian kesehatan pulih, pendidikan normal, dan Cilacap menjadi kabupaten yang baldatun toyyibatun warobbun ghofur. ***