KENDAL, metro7.co.id – Belajar dirumah lewat daring atau proses pembelajaran jarak jauh (PJJ). Siswa mengaku merasakan bosan dan kesepian. Begitupun juga dengan wali murid siswa alami stres dan hingga takut anaknya menjadi bodoh.

Ali Reza, 8, siswa kelas III sekolah dasar swasta Kaliwungu Kendal, baginya tak banyak yang diingat di hari terakhirnya bersekolah secara tatap muka pada Maret tahun 2020 lalu.

“Seingatku, terakhir sekolah nggak ada yang berkesan. Cuma ke sekolah, belajar sampai siang, terus pulang bareng teman teman,” kata Ali Reza, di Kaliwungu Kendal, Sabtu (20/2/2020).

“Esoknya orang tua mendapat pemberitahuan lewat WA (WhatsApp) dari guru, kalau sekolah diliburkan dua minggu,” ujarnya.

Mulanya Ali merasa senang, seperti anak lain seumurnya, bahwa sekolah diliburkan. Namun tidak tahunya sekolah liburnya setahun.

“Awal corona merasa takut dan panik, tapi senang juga sekolah libur, nggak ada tugas pekerjaan rumah. Eh.. ngak taunya liburnya sudah setahun, kini kami jadi bosan belajar terus dirumah lewat daring, pinginnya sekolah berangkat lagi dan ketemu banyak teman,” jelasnya.

Santi (33) seorang ibu dari putri yang berusia 13 tahun di Kaliwungu, Kendal, ia memperhatikan perubahan perilaku pada anaknya sejak ia belajar daring di rumah.

“Terlihat dia sudah bosan, mungkin kurang bersosialisasi diluar, terkurung di rumah, perilaku jadi labil kadang marah marah sendiri. Apalagi jika kami orang tua dimintai bantu jawab soal tugas daring ngak bisa, kita takut anak kami jadi bodoh, lalu kami jadi stres sendiri,” keluhnya.

Sementara itu, Sekertaris Daerah (Sekda) Kendal, Moh Toha, sekarang menjabat sebagai Plh Bupati Kendal, berapa waktu yang lalu memastikan, kegiatan belajar mengajar (KBM) di Kabupaten Kendal saat ini masih dilakukan secara daring. Ia belum bisa memastikan kapan KBM tatap muka bisa dilakukan, karena melihat perkembangan kasus Covid-19 di Kabupaten Kendal belum mereda.

“Apalagi sekarang ada program pemerintah
Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berskala mikro, yang jelas sekarang masih menggunakan metode belajar jarak jauh,” ungkapnya.

Selanjutnya, Moh Toha mengimbau, agar masyarakat tetap waspada, serta patuhi protokol kesehatan dimanapun berada.

“Jaga kesehatan, tetap patuhi 5 M, memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan serta membatasi mobilisasi dan interaksi,” tandasnya.[]