Kisruh Tes CAT , DPRD Kendal Usulkan Bentuk Pansus
KENDAL, metro7.co.id – Kekisruhan persoalan seleksi calon perangkat desa dengan penyelenggara tes perangkat desa berbasis komputer (CAT) di Desa Winong, Desa Kebonagung, Desa Dempelrejo Kecamatan Ngampel. DPRD Kendal mengusulkan akan segera membentuk panitia khusus (pansus) guna penyelesaian masalah ini.
“Setelah mendengar masukan dari berbagai pihak terkait, Kominfo, Inspektorat dan peserta, juga keterangan dari pihak penyelenggara, kita usulkan untuk membuat panitia khusus (pansus). Apakah ada unsur pelanggaran hukum atau tidak. Nanti oleh pansus semua akan dibuka,” kata Ketua DPRD Kendal, Muhammad Makmun, usai audensi dengan para peserta yang tidak lolos tes CAT, perwakilan LSM, pihak penyelenggara seleksi perangkat desa, dan pihak-pihak terkait lainnya di Gedung DPRD Kendal, Selasa, (2/2/2021).
Dikatakan Makmu, setelah mendengar masukan dari berbagai pihak, baik dari LSM, peserta maupun dari perwakilan Inspektorat Kendal, pihaknya akan mengkaji ulang perekrutan perangkat desa dengan sistem CAT.
“Kita akan segera mengkaji beberapa usulan dan penyelesaian masalah ini,” jelasnya.
Sebelumnya saat audiensi, salah satu peserta tes CAT dari Desa Winong, Fatkurochim menyampaikan, pihak desa dalam melasanakan perekrutan sudah sesuai dengan aturan. Akan tetapi saat pelaksanaan tes CAT diduga banyak ditemukan kejanggalan-kejanggalan. Maka dirinya bersama peserta lainnya ingin mengetahui permasalahan yang sesungguhnya.
“Saya berhak bertanya kepada pihak-pihak terkait, sebagai warga negara. Dan kami berharap ada jawaban. Selain itu, agar permasalahan ini bisa dibuka dan diketahui bersama” ujarnya.
Sementara itu, Perwakilan Tim Assesor STIE Semarang, Jefri Heridiyansah menuturkan, pelaksanaan tes dengan sistem CAT sudah dilaksanakan secara transparan dan semestinya.
“Saat tes, peserta bebas memilih komputer. Hasil nilai peserta langsung ditayangkan di layar monitor yang bisa disaksikan secara langsung juga umum,” ungkapnya.
Menurut Jefri, dengan adanya pertemuan ini semua jadi terbuka. Karena selama ini, informasi yang diterima masyarakat tidak seutuhnya.
“Saya lega, jadi tidak saling tuduh menuduh lagi maupun menyalahkan itu saja,” tandasnya.[]