PPKM Darurat, GP Ansor Kendal Instruksikan Penghentian Kegiatan Organisasi
KENDAL, metro7.co.id – Melihat perkembangan meningkatnya penyebaran covid-19 beberapa Minggu terakhir sungguh membuat semua tercengang. Betapa tidak seluruh fasilitas kesehatan kewalahan memberikan pelayanan kepada pasien yang membutuhkan perawatan dan pengobatan. Rumah sakit pun sudah tidak lagi mampu menampung pasien rawat inap, sedangkan ketersediaan Rumah Sakit Darurat Covid juga sudah penuh. Kondisi ini memicu tingkat kekhawatiran masyarakat kian meningkat dan butuh solusi nyata dalam menghadapi kondisi ini.
Sesuai maklumat Pemerintah melalui Pidato Presiden RI Ir. H. Joko Widodo tentang pemberlakuan PPKM Darurat yang akan dilaksanakan selama 2 Minggu kedepan, Pimpinan Cabang GP Ansor Kabupaten Kendal mendukung upaya tersebut sebagai langkah ikhtiar untuk mengurangi peningkatan penularan virus Corona 19 di Kabupaten Kendal.
“Kepada seluruh Kader baik pengurus maupun anggota Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Kendal dimana pun berada saya himbau untuk senantiasa mematuhi maklumat ini. Sudah banyak Tokoh masyarakat, baik para Kiai dan Gus yang terpapar Covid 19 bahkan ada yang meninggal,” ujar Ketua GP Ansor Kendal, Misbahul Munir di Kendal, Jawa Tengah, Jumat (2/7/2021).
Pimpinan Cabang GP Ansor Kendal itu menginstruksikan pada anggotanya untuk menghentikan total kegiatan keorganisasian yang telah diagendakan, mulai dari Pimpinan Anak Cabang dan Pimpinan Ranting sejak Juni sampai Agustus 2021.
“Mohon indahkan Instruksi ini. Senantiasa jaga kesehatan diri, keluarga dan lingkungan Masyarakat. Apapun yang terjadi di negeri ini Gerakan Pemuda Ansor punya tanggung jawab besar untuk turut serta menciptakan kondisi sosial masyarakat yang aman, damai, sejahtera dan bersinergi bersama Pemerintah,” ungkap dia.
Misbah mengatakan, berita duka hampir setiap hari di dengar, dari masyarakat biasa bahkan para kiai dan tokoh masyarakat. Pimpinan Cabang GP Ansor Kabupaten Kendal merasa prihatin dengan kondisi saat ini karena banyak kegiatan masyarakat yang harus ditunda bahkan dihentikan.
Seperti jamaah sholat Jumat, pengajian rutin, penutupan aktivitas perkantoran dan pusat kegiatan ekonomi masyarakat meliputi, pasar, mall dan pertokoan yang harus ada pembatasan dalam kegiatannya.
“Tentunya ini sangat berimbas kepada segala sendi kehidupan. Beberapa kegiatan organisasi baik pendidikan dan pelatihan kaderisasi juga kami hentikan melihat situasi dan kondisi yang kian parah,” ungkap Wakil Ketua Lesbumi (Lembaga Seniman Budayawan Muslimin Indonesia) NU Kabupaten Kendal tersebut.
Semoga kondisi ini, lanjut Misbah, segera berakhir dan aktivitas masyarakat kembali normal. “Kita semua optimis akan mampu melewati masa ini dengan tetap berusaha dan berserah diri kepada Allah SWT. Mari kita ambil hikmah dari peristiwa ini dan yakin bahwa setiap awal ada akhirnya, setiap penyakit ada obatnya,” tandas dia.[]