Protomulyo Jadi Desa Pengawasan, Bawaslu Jateng : Tak Berarti Tanpa Dukungan Masyarakat
KENDAL, metro7.co.id – Desa Pengawasan yang dibentuk Bawaslu tidak akan berarti apa-apa tanpa dukungan masyarakat. Masyarakat, khususnya warga Protomulyo, harus membantu tugas Bawaslu.
“Protomulyo saat ini sudah jadi Desa Pengawasan. Tetapi ini saja tidak cukup. Paling penting adalah dukungan dan partisipasi masyarakat desa ini mengawasi Pemilu secara partisipatif. Menjadi mata dan telinga Bawaslu,” kata Anggota Bawaslu Jateng Sri Sumanta di acara Pengembangan Desa Pengawasan di Kendal, Senin (22/3/2021) malam.
Dikatakan Sumanta, saat ini Pilkada 2020 telah usai, namun Pemilu 2024 menjelang sebentar lagi.
“Menuju Pemilu ke depan maka di Jawa Tengah Bawaslu di kabupaten serentak membentuk Desa Pengawasan dan Desa Anti Politik Uang,” jelasnya.
Odilia Amy Wardayani, Ketua Bawaslu Kendal, menuturkan Desa Protomulyo jadi yang pertama diresmikan sebagai Desa Pengawasan. Dan akan disusul desa-desa yang lain.
Langkah ini dilakukan Bawaslu Kendal sebagai ikhtiar mewujudkan Pemilu berintegritas.
“Pembentukan Desa Pengawasan merupakan langkah jangka panjang sebagai upaya pencegahan pelanggaran Pemilu yang akan datang,” ujar Odilia.
Sementara itu Kepala Desa Protomulyo Jumarno mengapresiasi Bawaslu, karena desanya telah dijadikan percontohan pengawasan.
“Pemilu kedepan supaya bisa lebih baik lagi, agar terpilih pemimpin yang sesuai harapan masyarakat,” tandas Jumarno.
Dalam acara tersebut selain dihadiri segenap elemen dan warga masyarakat Desa Protomulyo juga dihadiri Anggota Bawaslu Kendal Achmad Ghozali, Arief Musthofifin dan Firman T. Sudibyo. Serta Plt. Camat Kasela Krenggo Karjilah dan Kepala Desa Protomulyo Jumarno.[]