KENDAL, metro7.co.id – Pernyataan Deputi SDM Aparatur Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) Alex Denni tentang job atau pekerjaan ASN guru akan hilang seiring perkembangan era digital mendapat tanggapan dan reaksi dari kalangan pendidik atau guru.

Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Kendal, Supoyo menilai pernyataan Deputi SDM Aparatur Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) dirasa menafikan peran guru (ASN).

“Kita sangat tidak setuju kalau guru ASN dikurangi. Kenapa, karena esensinya guru tidak bisa tergantikan oleh teknologi,” kata Supoyo pada wartawan di Kendal, Jawa Tengah, Senin (05/7/2021).

Menurut Supoyo, hubungan guru dengan siswa adalah hubungan kemanusiaan yang lekat dengan pendidikan karakter dan transformasi nilai-nilai budaya.

“Maka tidak bisa digantikan dengan robot, tenaga mesin digital atau artificial intelligence,” tegasnya.

Wakil Ketua PGRI Kendal, Supardi menambahkan pengurus PGRI Kabupaten Kendal secara tegas menolak dan tetap mengharap diprioritaskan adanya seleksi guru PNS bukan hanya Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K).

Sementara, Supartono Korwilcam Bidang Pendidikan Kecamatan Ringiarum, Kabupaten Kendal menuturkan, keberadaan guru ASN mestinya dipertahankan tinggal teknik pengawasan terhadap guru ASN saja yang diperketat. Dia menilai Deputi SDM KemenPAN-RB berkata demikian dikarenakan sistim guru ASN sekarang disiplin dan kinerjanya dirasa sangat rendah.

“Ya di beri sanksi saja yang tegas terhadap guru ASN yang kinerjanya buruk. Bahkan kalau bisa dipecat jika melakukan tindak pidana,” ujarnya.

Supartono mengatakan, untuk meningkatkan kinerja guru ASN agar dibuatkan mesin absen identifikasi sidik jari fingerprint yang terpusat yang bisa dipantau Kominfo dan BKPP (Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan) Kabupaten.

“Mosok jaman gini absen masih manual. Berangkat atau tidak berangkat gaji dan tunjangan sertifikasi lancar. Jadi menurut saya Deputi kementrian analisanya terkait kinerja guru ASN yang rendah,” tandasnya.[]