KENDAL, metro7.co.id – Lapak lapak para Pedagang Pasar Weleri 01 yang terbakar banyak dibangun di pingir jalan raya Pasar Weleri 02, sehingga membuat para pedagang di Pasar Weleri 02 tidak memiliki akses untuk bongkar muat barang.

Terkait hal itu para pedagang Pasar Weleri 02 melakukan protes dan menolaknya, karena selain tidak memiliki akses untuk bongkar muat barang, para pelangganya juga tidak bisa masuk secara bebas ke tokonya karena jalan tertutup.

Anton Mulyono salah seorang pedagang mengatakan dirinya kesulitan untuk melakukan bongkar muat barang, akses masuk pelanggan juga tidak bisa bebas ke tokonya.

“Kalau bangun lapaknya ditengah jalan seperti itu, akses masuk tidak ada kami para pedagan resmi sangat dirugikan dan merugikan, kami minta dihentikan dan dipindahkan, bukanya sudah ada tempat untuk relokasi pasar nantinya,” jelas Anton di Weleri Kendal Jawa Tengah, Sabtu, 12/12/2020.

Atas kejadian itu para pedagang melakukan protes dengan membuat surat penolakan yang dikirimkan ke Bupati Kendal dan juga Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Kendal.

Dalam surat penolakan itu berisi menolak pembangunan relokasi pasar weleri yang belum lama ini terbakar di Jalan Sutomo karena bangunan menutup akses jalan.

Para pedagang juga meminta pembangunan segera dihentikan dan apabila tidak segera dihentikan maka seluruh pedagang Pasar Weleri 02 tidak akan membayar restribusi.

Menanggapi hal itu, Plt Kepala Dinas Perdagangan Frans Ardiansyah menyampaikan pihakya akan segera melakukan koordinasi dengan Kepala Dinas Perhubungan atas permintaan para Pedagang Pasar Weleri 02 tersebut.

“Kita akan segera koordinasi, untuk relokasi pasar kami sudah siapkan hanya pembangunanya paling cepat awal tahun 2021 nanti,” ujarnya.